Pages

Senin, 14 Maret 2016

TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA

BAB I. PENGERTIAN HORTIKULTURA

Hortikultura adalah bahasa latin, yaitu kata : Hortus  yang berarti Garden atau kebun (taman) ,Cultura = dan Cultivation  yang berarti budidaya, Jadi Hortikultura diartikan sebagai  budidaya tanaman kebun (taman )




Hortikultura adalah budidaya tanaman bahan makanan, kesenangan, dan keindahan.
Dalam bhs Latin berarti “garden culture”  Kemudian dgn perkembangan teknologi dan
ilmu pengetahuan, hortikultura tidak hanya sekedar budidaya kebun.
CABANG Hortikulura :
1.      Olericulture
Ilmu pengetahuan tentang sayuran, contoh : kubis, wortel, tomat, dll
2.      Pomology
Ilmu pengetahuan tentang buah-buahan . contoh: strobery, apel, jeruk, durian, manggis dll
3.      Ornamental  Floriculture
Ada dua aspek ornamental horticulture yaitu Floriculuter dan Landscape horticulture. Keduanya melibatkan penggunaan tanaman hias bunga dan tanaman hias daun.
Floriculture adalah aspek hortikulura yang berhubungan dengan bunga potong, tanaman dalam pot dan tnaman bedeng
Ornamental hortikultura juga dikolompokkan menjadi 2 yaitu
a.       Interiorscaping (Indoor Landscape)
Aplikasi desin dan prinsip hortikultura dalam menempatkan dan merawat tanaman dalam lingkungan ruangan
b.      Exterioscaping (Outdoor Landscape)
Aplikasi desain dan prinsip hortikultura dalam menempatkan dan merawat tanaman dalam lingkungan luar ruangan (alam terbuka)
4.      Viticulture
Menumbuh kembangkan dan pengetahuan mengenai anggur
5.      Greenhouse Management
Menumbuh kembangkan dan pengetahuan tanaman dalam greenhouse
6.      Tufgrass Management
Menumbuh kembangkan dan pengetahuan mengenai tufgrasses (rumput)
a.       Rumah (home)
b.      Komersial (commercial)
c.       Rekreasi (recreational)
7.      Nursery Management
Menumbuh kembangkan dan pengetahuan tentang pembibitan. Nurseri, merupakan sistim produksi komoditi hortikultura jenis-jenis tanaman hias dan juga buah. Tidak sekedar menyediakan bibit tanaman, tetapi juga sebagai kontraktor atau perawat taman-taman.
Selain menjual, sistim prduksi hortikultura ini juga menyewakan beberapa tanaman hias untuk  keperluan dekorasi ruang.Dalam perkembangannya terdpt berbagai jenis nurseri, seperti nurseri pembibitan maupun nurseri pengecer/penjual.

8.      Arobriculture
Menumbuhkembangkan dan pengetahuan mengenai pohon (trees), hutan rakyat (urban forestry)
9.      Horticultura therapy

Ciri tanaman hortikultura
1.      Dimanfaatkan/dipanen dalam keadaan segar, oleh karena itu komoditi panenan tersebut bersifat perishable (mudah rusak)
2.      Komponen utama penentu kualitas adalah air bukan oleh kandungan bahan kering
3.      Bersifat  berlimpah (voluminous dan bulky)



4.      Harga pasar ditentukan oleh kualitas dan kesegaran produk
PROSPEK PENGEMBANGAN HORTIKULURA
1.      Dari segi pengelolaan, pengembangan hortikultura untuk konsumsi segar tidak terlalu membutuhkan kondisi padat modal sehigga dapat dikelola oleh petani kecil
2.      Hortikultura juga dikelola oleh sejumlah besar petani, sehingga adanya perbaikan pemasaran dari  produk ini akan membawa dampak besar terhadap  perbaikan kesejahteraan petani.
3.      Pada sector pemasaran, komditas hortikultura  memiliki prospek yang sangat baik. Konsumsi produk hortikultura yang saat ini selalu meningkat seiring dgn meningkatnya kesadaran  masyarakat akan pentingnya nilai gizi dalam  makanan.
4.      Karater komoditas yg mudah rusak membawa peluang produk hortikultura selalu diminati karena harus selalu ada dalam kondisi segar.  Ini menunjukkan bahwa peluang pasar komoditi hortikultura cukup besar.
5.      Peluang pangsa pasar luar negeri masih luas, mengingat peran serta komoditas hortikultura Indonesia hingga kini belum cukup berkembang, sehingga tren perkembangan akan selalu ada. Terlebih-lebih dengan adanya peningkatan permintaan exotic tropical fruit di pasar intenasional, maka Indonesea sangat berpeluang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
6.      Peluang menjadi seorang pekerja di bidang hortikultura cukup besar dan menjanjikan
(Menejer, Pememilik usaha, produsen, Tenaga ahli (konsultan), Pekebun, Perawat tanaman , Sales, Dan lain-lain )
BAB II
PENGELOMPOKAN TANAMAN HORTIKULTURA
     Berdasarkan kegunaannya, tanaman hortikultura dapat dikelompokkan menjadi tanaman hortikultura yang dikonsumsi, yakni sayuran, buah-buahan, dan tanaman hortikultura yang tidak dikonsumsi, yaitu tanaman hias.
A.       KLASIFIKASI SAYURAN
Pengklasifikaian tanaman sangat tergantung pada kegunaan dari klasifikasi itu sendiri. Pada tanaman sayuran sebenarnya banyak tipe klasifikasi yang tersedia, tetapi tipe klasifikasi yang akan di  uraikan berikut ini merupakan tipe klasifikasi yang paling banyak dipakai dan paling mudah dipahami, yaitu klasifkasi berdasarkan sistematika botani dan klasifikasi berdasarkan bagian yang dikonsumsi.
a.    Klasifikasi Botani
          Klasifikasi tanaman sayuran tidak ubahnya seperti tanaman-tanaman lain pada umumnya. Oleh karena itu, jika di uraikan satu per satu, maka klasifikasi ini akan menjadi sangat panjang. Secara umum dan ringkas, Yamaguchi (1983) memberikan gambaran klasifikasi botani tanaman sayuran sebagai berikut.
Divinisi;
a.     Alga dan jamur (Thallophyta)
b.    Lumut dan kerakap (Bryophyta)
c.     Paku-pakuan (Pterydophyta)
d.    Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
Kelas tumbuhan berbiji (Spermatophyta):
Ø  Berbiji terbuka (Gymnospermae)
Ø  Berbiji tertutup (Angiospermae)
Subkelas tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae):
·            Biji berkeping satu (Monokotiledonae)
·            Biji berkeping dua (Dikotiledonae)
     Ordo: ......
            Famili: ......
                        Genus: ......
                                    Spesies: ......
                                                Varietas (varietas botani), dan Grup: ......
                                                            Kultivar (varietas hortikultura): ......
                                                                        Strain (strain hortikultura): ....

Berikut ini adalah contoh klasifikasi botani untuk tanaman labu siem kultivar ‘gray zucchini’.
     Divisi: Spermatophyta
            Kelas: angiospermae
                        Subkelas: Dikotiledonae
                                    Ordo: Cucurbitales
                                                Famili: Cucurbitaceae
                                                            Genus: Cucurbita
                                                                        Spesies: pepo L.6
                                                                        Varietas: Melopepo, Alef.7
                                                                                    Kultivar: Zucchini
                                                                                                Strain: Gray
     Grup (varietas botani-merupakan istilah lama) adalah suatu populasi dari spesies tanaman budi daya yang memiliki karakteristik yang berbeda dari individu-individu lain di dalam spesies yang sama. Perbedaan tersebut dapat berupa pertumbuhan yang pendek, umbi akar yang besar dan sebagainya pemberian nama grup hanya dimaksudkan untuk kepentingan hortikultura dan tidak digunakan dalam klasifikasi botani.
     Kultivar (varietas hortikultura). Suatu kultivar adalah sekumpulan individu (populasi) tanaman budi daya yang dibedakan atas karakternya (morfologi, fisiologi, sitologi, kimiawi, dan sebagainya) yng memiliki arti penting dalam pertanian atau hortikultura, dan tetap meiliki sifat-sifat tersebut setelah diperbanyak (baik secara vegetatif maupun generatif). Akan tetapi, apabila populasi tersebut terbentuk secara alami, maka digunakan sebagai varietas botani. Nama kultivar ditulis diantara dua tanda petik tunggal (misalnya: ‘zucchini’).
Strain adalah kultivar yang memiliki karakteristik varietas, tetapi juga memiliki beberapa karakteristik minor lain. Suatu kultivar yang memiliki daya tahan terhadap penyakit dapat dianggap sebagai strain di dalam kultivar yang bersangkutan. Populasi seleksi di dalam kultivar yang memiliki daya adaptasi terhadap iklim yang berbeda juga juga dapat di anggap sebagai suatu strain. Akan tetapi, di dalam kode sistem tata nama internasional (International Code of Nomenclature) tidak mengenal adanya istilah strain pada tanaman pertanian atau tanaman hortikultura. Istilah strain digunakan dalam bidang ilmu biologi, dan dipadankan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai galur.
     Bagi para pakar biologi, klasifikasi botani bermanfaat untuk: 1) mendapatkan hubungan kekerabatan dan informasi mengenai usul-usul tanaman, dan 2) merupakan suatu identifikasi positif yang tidak tergantung pada bahasa. Sementara itu, bagi para pakar hortikultura klasifikasi botani ini penting karena: 1) kebutuhan iklim bagi famli dan genus tanaman teretentu biasanya sama, 2) pemanfaatan tanaman untuk tujuan ekonomi juga sama, dan 3) tindakan pengendalian hama dan penyakit seringkali sama antargenera yang berhubungan.
b.        Klasifikasi Berdasarkan Bagian Yang Dikonsumsi
Berdasarkan bagian tanaman yang dikonsumsi, tanaman sayuran dapat dikelompokkan menjadi:
1)        Sayuran akar
a)    Pembesaran akar tunggang, misalnya wortel (Daucus carota), lobak (Raphanus sativus), dan bit gula (Beta vulgaris).
 
Gambar 2.1 Wortel dan Bit gula
b)   Pembesaran akar lateral, misalnya ubi jalar (Ipomoea batatas) dan singkong (Manihot esculenta).
2)        Sayuran batang
a)    Batang diatas tanah dan tidak berpati, misalnya asparagus (Asparagus sp.) dan kohlrabi (Brassica oleraceae grup Gongylodes).
Gambar 2.2 Asparagus
b)   Batang dibawah tanah dan berpati, misalnya kentang (Solanum tuberosum), yam (Dioscorea alata), talas (Colocasia esculenta), dan yautia (Xanthosoma saggittifolium).
3)        Sayuran daun
a)    Kelompok bawang (yang dikonsumsi adalah bagian bawah daun), misalnya bawang merah (Allium cepa), bawang bombay (Allium cepa grup Aggregatum), dan bawang putih (Allium sativum).
b)   Kelompok berdaun lebar:
Ø Dokonsumsi sebagai lalapan, misalnya selada (Lactuca sativa), kubis (Brassica oleracea grup Capitata), dan seledri besar (Apium graveolens).
         
Gambar 2.3 Sayur Selada dan Kubis
Ø Dikonsumsi setelah dimasak (termasuk batangnya yang lunak), misalnya bayam (Amaranthus tricolor) dan kale (Brassica oleraceae grup Acepala).
-
Gambar 2.4 Sayur Kale dan Sayur Bayam
4)        Sayuran buah
a)    Buah muda, misalnya timun (Cucumis sativus), berbagai jenis kacang-kacangan, seperti kacang kapri (Pisum sativum), okra (Hibiscus esculentus), dan terong (Solanum mengolena).

 
Gambar 2.5 Sayur terong dan Mentimun
b)   Buah dewasa:
1)   Famili Cucurbitaceae, misalnya labu siem (Schium edule), timun (Cucumis sativus), gambas (Luffa acutangula), dan pare (Momordica charantia).
2)   Famili Solanaceae, misalnya tomat (Lycopersicon esculentum), cabai (Capsicum annuum)

Gambar 2.6 Tomat
5)      Sayuran bunga atau tunas bunga muda, misalnya kubis bunga (Brassica oleraceae grup Botrytis) dan brokoli (Brassica olrraceae grup Italica).

 
Gambar 2.7 Brokoli dan Bunga Kubis
6)       Jamur (mushroom), seperti jamur merang (Volvariela volvaceae), jamur kuping (Auricularia auricula) dan jamur tiram (Pleurotus ostreatus).
 
Gambar 2.8 Jamur Tiram dan Jamur Kuping
B.  KLASIFIKASI BUAH-BUAHAN
Secara botani, buah dapat didefinisikan sebagai ovari matang dari suatu bunga dengan segala isinya serta bagian-bagian yang terkait erat dari bunga tersebut. Oleh karena itu, buah terdiri atas bagian-bagian seperti dinding ovari atau oricarp (yang berdiferensiasi menjadi eksocarp, endocarp, dan mesocarp), biji, jaringan plasenta, partisi, rsesptakel, dan sumbu tangkai bunga. Berdasarkan jumlah ovari penyusunnya, buah dapat diklasifikasikan atas beberapa kelompok, yaitu:
a.    Buah sederhana, yaitu buah yang berkembang dari satu ovari. Buah sederhana dikelompokkan lagi menjadi:
1)        Buah sederhana berdaging (pericarpnya berdaging). Tipe buah demikian dapat dikelompokkan lagi menjadi:
a)    Tipe berry, misalnya buah tomat dan anggur (Vitis vinifera).
b)   Tipe drupe, misalnya buah zaitun, peach, cherry (Prunus sp.), dan plum.
c)    Tipe pome, misalnya buah apel (Malus dometica).
d)   Tipe hesperidium, misalnya buah jeruk (Citrus sp.).
e)    Tipe pepo, misalnya buah tanamanan yang tergolong ke dalam famili Cucurbitaceae.
2)      Buah sederhana tidak berdaging (pericarp nya kering), yang dapat digolongkan menjadi:
a)      Golongan dehiscent (membuka dan menyebarkan biji pada saat matang), yang dikelompokkan lagi menjadi:
1)      Tipe legume (polong), misalnya buah kacang-kacangan.
2)      Tipe follicle, misalnya buah peony dan Hekea.
3)      Tipe capsule, misalnya buah Eucalyptus sp.
4)      Tipe silique, misalnya buah mustard (Brassica nigra).
b)      Golongan indenhiscent (tidak membuka dan menyebarkan biji pada saat matang), yang dapat dikelompokkan lagi menjadi:
1)      Tipe achene, misalnya buah bunga matahari (Helianthus annuus).
2)      Tipe caryopsis (biji-bijian), misalnya buah jagung.
3)      Tipe nut, misalnya buah hazel nut.
4)      Tipe samara, misalnya buah maple.
b.   Buah agregat, yaitu buah yang berasal dari beberapa ovari pada bunga yang sama, baik ovari tersebut bergerombol maupun menyebar pada satu reseptakel, yang kemudian bmenyatu menjadi satu buah. Contoh buah tipe ini misalnya pada tanaman stroberi (Fragaria vesca)
Gambar 2.9 Buah Strawberry
c.    Buah majemuk, yaitu buah yang bersal dari beberapa ovari dari beberapa bunga, lalu menyatu menjadi satu massa. Contoh buah tipe ini misalnya pada tanaman nanas (Ananas comosus).
Gambar 2.10 Tanaman Nanas
C.       KUNCI KLASIFIKASI BUAH-BUAHAN
Kunci berikut ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi berbagai tipe buah. Kunci ini bersifat dikotomi, artinya pada setiap level terdapat dua pilihan.
Ø  Buah terbentuk dari satu ovari dari satu bunga buah sederhana
A.    Pericarp berdaging
1.      Dinding ovari berdaging berisi satu atau lebih carpel dan biji-biji → buah Berry (misalnya pada buah tomat).
a.       Dinding ovari sebelah luar keras → buah Pepo (misalnya pada buah semangka).
b.      Dinding ovari sebelah dalam lunak → buah Hesperidium (misalnya pada buah jeruk).
2.      Hanya sebagian dari pericarp yang berdaging.
a.       Eksocarp tipis; mesocarp berdaging; endocarp keras; berisi satu biji dan satu carpel → bush Drupe (misalnya pada buah cherry).
b.      Bagian luar pericarp berdaging, bagian dalam tips seperti kertas, pmbuluh bunga berdaging; berisi beberapa biji dan carple → buah Pome (misalnya pada buah apel).
B.      Pericarp kering
1.      Buah menyebar (dehiscent).
a.       Terdiri atas satu carpel.
i.           Membelah di sepanjang kedua tepinya → buah Legume (misalnya pada buah kacang-kacangan).
ii.         Membelah di sepanjang salah satu tepinya → buah Follicle (misalnya pada buah magnolia).
b.      Terdiri atas dua atau lebih carpel.
i.           Menyebar melaluia satu atau empat cara → buah Capsule (terbuka oleh suatu lubang pori yang kecil, misalnya buah tanamana poppy; membelah dari atas hingga separuh bagian bawah, misalnya pada buah Eucalyptus, membelah di antara garis penyatuan, misalnya pada buah Iris; dan mebelah disepanjang garis penyatuan, misalnya pada buah Hyperium).
ii.         Memisah pada saat buah matang, sehingga meninggalkan partisinya (dinding pemisah) → buah Silique (misalnya pada buah mustard).
2.      Buah tidak menyebar (indehiscent).
a.       Pericarp memperlihatkan pertumbuhan yang menyerupai sayap → buah Samara (misalnya pada buah maple).
b.      Pericarp tidak memperlihatkan pertumbuhan yang menyerupai sayap.
i.       Terdapat dua atau lebih carple yang menyatu ketika masih muda ddan terpisah satu sama lainketika dewasa → buah Schizocarp (misalnya pada buah wortel).
ii.     Hanya terdapat satu carple; bila lebih, tidak terpisah satu sama lain ketika dewasa; buah berbiji tunggal.
ü  Biji menyatu dengan pericarp seluruhnya → buah Caryopsis atau biji-bijian (misalnya pada buah jagung, buah padi, dan buah gandum).
ü  Biji tidak menyatu dengan pericarp seluruhnya.
ü  Buah besar dengan dinding tebal dan keras seperti batu → buah Nut (misalnya pada buah walnut).
ü  Buah kecil dengan dinding tipis → buah Achene (misalnya pada buah matahari)
Ø Buah terbentuk dari beberapa ovari
A.      Buah berkembang dari satu bunga buah Agregat (misalnya pada stroberi).
B.       Buah berkembang dari beberapa bunga buah Majemuk (misalnya pada buah nanas).
D.      PENGGOLONGAN BUAH-BUAHAN BERDASARKAN TIPE PERTUMBUHAN
Berdasarkan tipe pertumbuhannya, tanaman buah-buahan dapat dikelompokkan atas :
a.       Buah-buahan pohon, misalnya angga (Mangifera indica), jeruk (Citrus sp), duku (Lansium domesticum), durian (Durio zibethius), rambutan (Nephelium lappaceum), manggis (Mangosiana mangosteen), dan lain-lain.
b.      Buah-buahan semak, misalnya salak (Salacca edulis) dan nanas (Ananas comous).
c.       Buah-uahan terna atau berbatang basah, misalnya pisang (Musa sp) dan pepaya (Carica papaya)
d.      Buah-buahan berbatang merambat, seperti semangka (Citrulus vulgarie), melon (Cucumis melo), dan markisa (Passiflora foetida).

E.  BUAH KLIMAKTERIK DAN NONKLIMAKTERIK
Berdasarkan perubahan relatif pada aktivitas respirasi di dalam jaringan buah, buah dapat dikelompokkn menjadi buah klimakterik dan buah nonklimaterik. Pada buah-buahan yang tergolong klimaterik, lahu respirasi meningkat dengan tajam selama periode pemalangandan pada senesen. Beberapa contoh buah klimaterik misalnya apel, pisang, avokad, pepaya, tomat, dan sebagainya. Sementara itu pada buah tergolong nonklimaterik, tidak ada perubahan laju respirasi pada akhir periode pematangan. Buah-buah yang tergolong nonklimaterik, misalnya jeruk (Citrus sp), nanas (Ananas comous), duku (Lansium domesticum), durian (Durio zibethius), rambutan (Nephelium lappaceum), dan sebagainya.
F.       KLASIFIKASI TANAMAN HIAS
Tanaman hias sebagai tanaman yang tidak dikonsumsi dapat dikelompokkan sebagaimana berikut ini.
a.       Tanaman hias berbunga untuk pot dan/atau bunga potong, misalnya berbagai jenis anggrek (Orchidaceae), krisan (Chrysanthemum morifolium), anyelir (Dianthus caryophyllus), mawar (Rosa sp), keladi (Anthurium andreanum), nanas hias (Ananas comosus), kempng sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), begonia (Begonia rex), bakung (Hippeatrum hybridu), oleander (Nerium oleander), da sebagainya.
b.      Tanaman hias tidak berbunga, seperti palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens), pinus (Pinus sp),cemara, bambu (Bambusa sp), sri rejeki (Aglaonema pictum), lidah buaya (Aloe miriformis), keladi (Caladium bicolor), kalatea (Calatea mackoyana), colues (Colues blumei), sirih gading, suplir, puring (Codiaeum variegatum), dipenbahagia (Diefenbachia amoena), beringin (Fieus variegatum), hanjuang (Dracaena fragrans massangeana), dan sebagainya.
c.       Rumut-rumputan, sepeti rumput padi (Axonopus copressus), rumput manila (Zoysia matrella), rumput beruda/rumput golf (Cynodon dactylo), rumput agrotis (Agrotis palustris), rumput belulang (Eleusine indica), dan rumout gajah (Pannisetum purpureum).
Apabila ditinjau dari botaninya, maka beberapa tanaman hortikultura dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Ø Gymnospermae, seperti pinus (Pinus sp), cemara (Equiseum sp), pakis haji (Cycas sp), dan suplir (Adiatum sp).
Ø Angiospermae
1)      Kelas monokotil
a)   Amarylidaceae: berbagai jenis bawang 9 Allium sp).        
b)   Graminae: bambu (Bambusa sp) daan jagung manis   ( Zea mays var. saccharata.
c)   Liliaceae: lili (Lilium longflorum), cocor bebek (Bryphyllum sp), dan ulip (Tulipa sp).
d)  Musaceae: berbagai jenis pisan (Musa sp).
e)   Orchidaceae: vanili dan berbagai jenis anggrek.
f)    Palmae: berbagai jenis palem, kelapa (Cocos nucifera), dan korma (Phoenix dactylifera).
2)      Kelas dikotil
a)   Cactaceae: berbagai jenis kaktus.
b)   Chenopodiaceae: bayam (Amaranthus sp), dan bit gula (Brassica rapa).
c)   Compositae: dahlia (Dhlia sp.), bunga matahari (Helianthus annuus), dan gerbera (Gerberra jamesonil).
d)  Cruciferae: lobak (Raphanus sativus), sawi (Brassi chinensis) dan berbagai jenis kubis (Brassica oleracea).
e)   Cucurbitaceae: timun (Cucumis sativus), semangka (Citrulus vulgaris), melon (Cucumis melo), dan labu (Citrulus lanatus).
f)    Ericaceae: azalea (Azalea sp.) dan rododendron (Rhododendron sp).
g)   Euphorbiaceae: singkong (Manihol esculentum) dan kastuba (Euphorbia pulcherima).
h)   Lauraceae: avokad (Persea americana).
i)     Leguminose: kembang merak, kacang-kacangan (Phaseolus sp.), dan plamboyan (Delonix regia).
j)     Rosaceae: mawar (Rosa sp) dan apel (Malus domesticum).
k)   Rutaceae: jeruk (Citrus sp).
l)     Solanaceae: tomat (Lycopersicon esculentum), kentang (Solanum tuberosum), cabai (Capsicum sp), terong (Solanum melongena), dan petunia (Petunia hyrida).
m) Umbrelliferae: wortel (Daucus careta) dan seledri (Apium graveolens).









Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

IG. mardin_duri