Pages

Rabu, 01 November 2017

LAPORAN TENTANG BUNGA ASOKO

  

A.    Nama: bunga asoka
Nama latin : saraca indica




B.     Asal Bunga Asoka
Menurut beberapa sumber, tanaman soka berasal dari daerah Asia Tropis. Bahkan disinyalir ada yang menyebutkan berasal dari negara Indonesia. Namun sejauh ini belum teruji kebenarannya, yang pasti dengan ditemukannya jenis bunga soka kuno yaitu Ixora javanica di pulau Jawa telah cukup menjadikannya alasan mengapa tanaman tersebut berasal dari negara kita.
Dugaan kuat mengenai asal usul tanaman ini lebih cenderung kepada negara India dan China, dimana di dua negera tersebut memiliki beragam jenis tanaman Soka. Penyebaran tanaman Soka ke seluruh wilayah negara bisa jadi tidak terlepas dari peran para pendeta beragama Hindu yang membawanya kemana dia pergi. Termasuk salah satunya ke negara kita.
Perlu diketahui pula bahwa ini ada hubungannya dengan kepercayaan umat Hindu terhadap bunga Soka dimana bunga ini merupakan simbol hidup bersuka hati, sehingga sering digunakan sesaji untuk persembahan dewa Siwa dan Wisnu.
Bunga soka awalnya hanya sebagai tanaman liar type perdu. Dengan penampilan bunganya yang memancar seperti kembang api dan hidup di hutan-hutan liar, tidaklah mengherankan bila orang-orang Eropa menjulukinya dengan flame of the wood atau api dari hutan. Mungkin karena penampilannya yang menarik tersebut mengundang orang untuk membawanya ke rumah dan memeliharanya sebagai tanaman hias. Dengan semakin berkembangnya pengetahuan, jenis soka hibrida saat ini telah bermunculan dengan menghadirkan warna-warna bunga yang lebih beragam dan meriah.


C.    Kegunaan Bunga Asoka
Tanaman bunga asoka ini biasa dimanfaatkan dan diambil khasiatnya untuk pengobatan oleh masyarakat di India, beberapa penyakit dapat diobati dengan ramuan dari khasiat bunga asoka tersebut. penyakit-penyakit tersebut antara lain:
  1. Bunga asoka ditumbuk hingga halus lalu dicampur dengan air untuk mengobati disentri hemoragik.
  2. Bunga asoka memiliki khasiat untuk mengatasi ‘datang bulan’ yang tidak teratur, dengan cara meminum air rebusan bunga asoka yang sudah dicampur dengan bunga mawar dan daging lidah buaya.
  3. Bunga asoka bermanfaat dalam mengobati kaki atau betis yang kram, caranya dengan meminum air rebusan bunga asoka yang telah dicampur dengan bunga mawar dan daun sembung segar.
  4. Bunga asoka juga dapat mengobati luka memar, caranya adalah meminum air rebusan dari bunga asoka yang sudah ditambah bunga mawar kering dan umbi daun dewa.
D.    Kandungan Gizi Bunga Asoka

Tanaman Asoka memiliki kandungan beberapa jenis zat yang bermanfaat bagi tubuh. Seperti terdapat kandungan zat hematoksilin, zat organik, zat tanin, besi, catachin. Semua kandungan tersebut terdapat di semua bagian tanaman Asoka. Nah, pastinya Anda ingin mengetahui beberapa manfaat zat – zat tersebut dari bunga Asoka untuk kesehatan bukan? Cekidot, mari simak ulasannya berikut ini :

1.      Mengatasi Disentri Homorganic dan Wasir

Caranya, tumbuk bunga Asoka sampai halus, kemudian tambahan air secukupnya. Selanjutnya gunakan untuk mengobati penyakit disentri yang Anda derita.

2.      Mengobati Luka Memar

Caranya, siapkan bunga Asoka beserta daunnya sebanyak 30 gram, umbi dari daun dewa sebanyak 10 gram, dan bunga mawar yang dikeringkan sebanyak 10 gram, lalu cuci semua bahan sampai bersih. Rebus menggunakan air sebanyak 600 cc sampai tersisa setengahnya. Saring dan minum dua kali sehari setelah makan.



3.      Mengatasi Haid Tidak Teratur

Caranya, cuci bunga Asoka dan bunga mawar sebanyak 15 gram serta 90 gram daging dari lidah buaya yang sudah dipotong – potong. Rebus semua bahan tadi dengan menggunakan air sebanyak 600 cc sampai tersisa 200 cc. saring dan minum dua kali sehari, masing – masing 100 cc.
4.      Mengobati Kram pada Betis

Caranya, ambil 2 gerombol bunga Asoka, 30 gram daun sembung yang masih segar, dan 3 kuntum bunga mawar, lalu cuci sampai bersih. Rebus semua bahan tadi dengan air sebanyak 600 cc sampai tersisa setengahnya. Saring dan minum dua kali dalam sehari setelah makan.


E.     Morfologi tanaman asoka
1.      Akar
Tamanan asokamemiliki system perakaran yaiti akar dan warna kecoklatan.
2.      Batang
Tamana soka mempunayai batang yang berdiri tegak dengan pohon berkayu bulat. Tamana soka ini memiliki system percambahan simpodial. Pangkal batang asoka bias mencapai 40 cm diameternya. Batang tanaman asoka berwarna gelap dan terkadang dapat bercak di batanng, dan ranting.
3.      Daun
Tanaman soka memiliki daun yang tidak lepkap karena hanya mempunyai tangkai daun dan helaian daun saja. Benruk daun soka lonjong dan ukuranya bias mencapai 25 cm dengan lebar 10 cm.
Daun soka adalah daun majemuk yang menyirik dengan anak daun yang berpasang pasangan. Tangkai daunnya berukuran sekitar 1 sampai 2 cm. biasanya daun asoka berwarna hijau dan coklat pada bagian yang dekat dengan batang.
Helaian daunnya berbentuk jorong, ujung daunnya runcing, dan pangkal daunnya juga meruncing. Bagian tepi daun soka mempunyai bentuk yang merata, pertulangan daunnya menyirip (seperti sirip ikan) dan danging daun berbentuk seperti kertas.
Permukaan daun soka terasa alus dan mengkilat atau suram, serta warna daunnya hujau muda sampai hijau tua. Daun soka akan gugur bias suhu lingkungan sekitarnya terlalu dingin
4.      Bunga
Tanaman soka mempunyai bunga yang bersifat majemuk dan berkelamin dua serta bergerombol. Kelopak bunga berbentuk seprtti corong, benang sari berjumlah empat dan kepala sari menempel pada bagian mahkota bunga. Bunga soka memiliki warna yang bermacam mulai dari merah mudah, merah terang sampai jingga
F.     Pembiakan Bungan Asoka


1)      Potong bagian batang atas dari bunga soka, kira – kira 3 – 10 Cm dari pucuk, dengan menggunakan pisau atau gunting yang tajam dan bersih ( pisau dan guntingnya jangan bekas memotong terasi atau bawang, cabe .. heheh) cara memotongnya seperti 
           Poto (1) dibawah ini 
Poto (1). Memotong batang atas dari bunga soka untuk disemai
2)      Setelah serasa cukup banyak atau cukup untuk uji coba, pilih batang yang bagus dan tidak terserang hama, jangan sampai penyemaian nantinya akan gagal oleh batang yang terkena hama. Seperti Poto (2)  dibawah ini
Poto (2). Memilih batang dan daun Soka yang bagus dan tidak terserang hama


3)      Pilih lokasi untuk menyemai Bunga Soka, dan usahakan ditempat terlindung dari sinar matahari, atau ditempat lain tapi nantinya melakukan penutupan dengan menggunakan pelastik hitam, atau benda lainnya yang bisa untuk menaungi persemaian Bunga Soka. Seperti biasa sambil mengolah tanah untuk persemaian, tambahkan arang sekam padi, pupuk kompos, abu gosok atau bahkan daun daun yang dipotong pilih salah satu saja. Atau kalau tanahnya subur tidak usah menambahkan pupuk, basahi tanah tersebut sambil diaduk – aduk seperti membuat adonan kue hehehe. SepertiPoto (3) dibawah ini.
Poto (3). Mengolah tanah untuk penyemaian stek batang Soka

4)      Setelah mengolah tanah dirasa sudah cukup, lalu tancapkan stek atau batang pohon Soka yang tadi sudah di kumpulkan, kalau saya tidak pernah memakai obat oles untuk mempercepat tumbuh akar, tapi langsung menancapkannya satu per satu, jaraknya terserah boleh 2 cm x 2 cm atau berapa lah  yang penting jangan terlalu rapat, karena akan menyulitkan untuk pengambilan nantinya. SepertiPoto (4) dibawah ini
Poto (4). penancapan / penanaman batang soka



5)      ternaungi boleh memekai penutup pelasti atau atap dari apa saja, kalau saya ini tempat penyemaiannya ditempat teduh dan tidak terkena sinar matahari, jadi tidak pakai penutup juga tidak apa - apa.
             SepertiPoto (5) di bawah ini.

6)      Langsung melakukan penyiraman, sampai penyemaian bibit Soka tergenang air dan tanah menyatu dengan tanaman yang baru ditancapkan. Seperti Poto (6) di bawah ini.
Poto (6). Penyiraman semai Bunga Soka
7)      Selanjutnya Anda – Andini tinggal menunggu waktu 2 bulan kemudian, setelah dua bulan maka akan tumbuh akar – akar di bagian batang soka yang disemai, Untuk mencabutnya jangan asal cabut saja, lakukan penyiraman sampai tergenang air di penyemaian Bunga Soka. Setelah penyeiraman selesai sekarang boleh mencungkil bibit – bibit soka yang disemai dengan menggunakan alat cungkil atau bisa juga mencabutnya dengan hati – hati. Seperti Poto (7) di bawah ini.
Poto (7). pencabutan bibit Soka setelah 2 Bulan
8)      Dalam pencabutan bibit Soka di penyemaian, usahakan akar dari bibit tersebut jangan sampai tertinggal didalam tanah apalagi membuang akar tersebut hehehe. Seperti Poto (8) di bawah ini.
Poto (8). Bibit Soka sudah siap untuk ditanam

Lalu siap kita pindakan baik di pengkarangan rumah sebagai hiasan bunga

G.    Syarat Tumbuh Bunga Asoka

Ø  Syarat Tumbuh
Suhu : dapat bertahan hingga 45°
Kelembapan : sekitar 70%
Cahaya : terdapat 2 jenis kebutuhan cahaya, yaitu sinar matahari langsung dan tempat dengan kondisi lembab
Media : Baik pada tanah sangat gembur
Ketinggian Tempat : 0 – 400 m dpl
Kebutuhan air : Menyukai banyak air namun tidak terlalu menggenang
Ø  Penggolongan Tanaman :
Berdasarkan Umur : Perenial
Berdasarkan Struktur Batang : Herbaseus
Berdasarkan Tujuan Penggunaan : Terutama dijadikan tanaman pembatas (screen), pagar hidup serta tanaman hias pot. Bunga potongnya sebagai penghias ruangan dan bunga tabur, yakni berupa potongan tandan bunga atau kuntum bunga sebagai bunga tabur atau bunga rangkai.
Berdasarkan Penempatan : outdoor
Berdasarkan Cara Tumbuh : Bergerombol
Ø  Cara Perbanyakan :
Bibit tanaman soka dapat diproduksi dengan perbanyakan secara vegetatif, terutama berupa setek batang atau cabang. Perbanyakan vegetatif dengan sambungan (okulasi, grafting) belum memberikan hasil yang memuaskan. Perbanyakan tanaman soka secara vegetatif dengan cangkok juga umum dilakukan. Salah satunya lagi dengan cara rundukan, yaitu dengan melakukan
pembengkokan atau pelengkungan cabang, lalu cabang tersebut dibenam atau ditimbun tanah.

H.    Penanaman Bunga Asoka

Sebelum kita melakukan penaman kita harus punya tahap yaitu
a.    Pembibitan
Dalam proses pembibitan bunga asoka, digunakan rampalan batang pohon induk yang sudah memiliki akar. Batang rampalan dipilih yang sudah memiliki panjang diatas 15 cm. Rampal dengan hati-hati jangan sampai rusak. Selanjutnya rampalan di diamkan ditempat yang teduh dan lembab atau basah.
b.   Penanaman
Peratama-tama olah media tanam dengan mencampurkan tanah pekarangan dengan pupuk kandang/kompos (1:1). Buatlah lubang dengan kedalaman 5-10 cm. Selanjutnya tanam bibit tadi dengan hati-hati dan berarah tegak. Penanaman dilakukan sore hari saat matahari tidak terlalu terik untuk menghindari layu.

c.       Perawatan
Lakukan perawatan dengan menyirami bunga setiap hari pada awal tanam, usahakan pada pagi hari. Setelah pertumbuhan sudah baik, berikan pupuk kandang/kompos sebulan sekali. Pemberian pupuk sekaligus dengan penyiangan dan perampalan batang yang kering atau yang tidak baik.

I.       Pengairan/Pemangkasan Bunga Asoka

Ø  Siram bunga soka
Penyiraman perlu dilakukan untuk membuat soka tetap segar dan membantu tanaman ini untuk melakukan proses fotosintesis. Ketika menyiram, gunakan air bersih yang tidak terkontaminasi zat kimia apapun agar soka dapat tumbuh secara sehat. Menyiram soka cukup dilakukan satu kali dalam sehari. Untuk waktunya, anda dapat memilih pagi atau sore hari. Dua waktu ini adalah waktu yang baik untuk menyiram tanaman.

Ø  Lakukan pemangkasan
Seperti tanaman hias dengan batang kayu lainnya, soka membutuhkan pemangkasan pada batang-batangnya. Waktu yang baik untuk memangkas batang-batang soka adalah pada saat soka baru saja disiram dan diberi pupuk.
J.      Pemupukan Bunga Asoka
Pemberian pupuk N (urea atau ZA) disarankan jangan sampai berlebihan, karena hanya akan merangsang pertumbuhan daunnya saja. Tanaman Soka lebih menyukai pupuk organik, seperti pupuk kandang, dalam jumlah cukup, yaitu untuk menjaga agar tanah tetap gembur agar memiliki tanaman menjadi tambah subur dan daun bagus dan cepat berbunga.


K.    Hama Dan Penyakit Bunga Asoka 
Hama yang sering mengganggu dan menyerang tanaman soka di antaranya semut, kutu perisai, ulat, dan belalang. Berikut ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai hama-hama yang kerap menyerang tanaman soka.
1. Semut
Semut yang biasa menyerang kuntum kembang soka ialah semut hitam kecil dan gigitannya terasa gatal. Selain menyerang tanaman soka, semut-semut ini pun menyerang buah-buahan seperti jambu air, belimbing, dan mangga. Semut hitam ini menyukai bunga-bunga yang sedang mengembang dan buah masak sebab mengandung zat gula sehingga mengundang semut buat datang.
Semut-semut yang datang ini akan meninggalkan lapisan cair berupa kotoran semut yang terasa manis. Kotoran semut ini nantinya akan mengundang cendawan yang disebut embun jelaga. Disebut embun jelaga sebab kotoran cendawan ini berwarna hitam dan berbentuk lembaran tipis mirip jelaga.
Kotoran dari cendawan embun jelaga ini akan menutupi permukaan daun sehingga permukaan daun tertutup oleh jelaga atau kotoran yang hitam. Sekilas memang tak ada pengaruh bagi daun nan tertutupi jelaga. Namun, lama-kelamaan tentu daun akan mengalami kerusakan parah sebab pasokan sinar matahari nan dibutuhkan daun buat proses fotosintes akan terhambat.
Akibatnya, secara perlahan tanaman akan kekurangan bahan makanan sebab daun nan menghasilkan atau mengandung zat hijau daun (klorofil) tak bisa berproduksi dan tak bisa membantu dalam proses fotosintesis . Jika dibiarkan terlalu lama, akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman soka sehingga tanaman ini akan menjadi malas buat berbunga.
Untuk mencegah kemungkinan terburuk tadi, agresi nan diakibatkan oleh hama semut ini haruslah dikendalikan atau diberantas. Pengendalian terhadap hama ini bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida seperti basudin atau dithanesinkron dengan anggaran pakai nan tertera dalam kemasan atau labelnya.

2. Kutu Perisai
Kutu perisai atau Aspidiotus sp terdiri atas dua jenis, yaitu berwarna putih atau bening dan berwarna hitam atau cokelat. Kutu perisai suka hayati bergerombol di bagian dasar tandan kembang atau di permukaan bawah daun muda. Larva kutu perisai berbentuk bulat mirip kura-kura sehingga disebut dengan kutu tempurung.
Kutu perisai menyerang tanaman soka dengan cara mengisap cairan nan terdapat dalam jaringan tanaman. Jaringan tanaman target kutu perisai biasanya berada di dalam pucuk daun muda maupun bagian pucuk batang lunak sehingga mengeluarkan cairan madu nan bisa mengundang kehadiran semut.
Jumlah kutu ini akan semakin meningkat selama terjadi musim hujan sebab kutu ini sangat menyukai cuaca atau kondisi lembap. Agresi kutu perisai ini bisa menyebabkan pertumbuhan kembang atau daun soka kurang sempurna. Bahkan, tak sporadis pula menyebabkan daun berguguran.
Untuk menghindari agresi nan lebih parah, maka keberadaan kutu ini harus diperhatikan dengan benar. Jika terlihat ada tanda-tanda kehadiran kutu perisai pada tanaman soka nan kita pelihara, kutu tersebut harus segera kita kendalikan atau basmi. Pengendalian paling efektif terhadap agresi kutu perisai bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida , misalnya Decis 2,5 EC atau Buldok 25 EC sinkron dengan anggaran nan tertera dalam kemasan atau labelnya.
3. Ulat
Ulat nan sering merusak atau menyerang tanaman soka ada dua jenis. Jenis pertama ialah ulat pemakan daun dan jenis kedua ialah ulat pemakan bunga. Ulat pemakan daun menyerang daun tanaman soka meskipun tak sampai menghabiskan semua bagiannya. Meski begitu, tetap saja ulat pemakan daun ini mengganggu sebab daun tanaman soka akan terlihat tak menarik sebab daunnya tak lagi utuh dan bopeng-bopeng.
Sementara itu, ulat pemakan kembang menyerang kembang soka sehingga bunga-bunga soka nan terinfeksi akan sulit membentuk buah. Agresi ulat pemakan kembang ini memiliki cici-ciri berupa bekas gigitan ulat pada kembang nan bisa mengakibatkan kembang menjadi layu, kemudian mati. Pemberantasan kedua jenis ulat itu bisa dilakukan dengan menyemprotkan insektisida secara sistemik atau disemprotkan secara menyeluruh ke bagian daun dan kembang tanaman soka.
4. Belalang
Belalang nan menyerang atau merusak tanaman soka ialah belalang berwarna hijau dan memiliki ukuran sangat kecil. Belalang bisa memakan habis seluruh bagian daun atau kembang dan hanya menyisakan tulang daunnya. Agresi belalang terhadap tanaman soka memang tak terlalu banyak, bahkan bisa dikatakan sedikit.
Namun, jika nan awalnya sedikit ini kita biarkan, bukan mustahil jumlah serangannya akan meningkat secara drastis. Untuk itu, perlu pengendalian nan serius terhadap gangguan hama ini. Cara pengendalian belalang penyerang tanaman soka bisa dilakukan dengan menyemprotkan insektisida secara periodik.

Penyakit Tanaman Soka
Di awal sudah dijelaskan jika tanaman soka termasuk ke dalam jenis tanaman hias nan tahan terhadap agresi penyakit. Namun nyatanya, terdapat beberapa jenis penyakit nan dapat menyerang tanaman soka. Berikut ini ialah klarifikasi mengenai penyakit-penyakit nan biasa menyerang tanaman soka.
1. Jamur Upas
Jamur upas merupakan penyakit nan biasa menyerang tanaman soka. Penyakit ini berupa jamur nan menutup bagian cabang atau ranting tanaman soka dengan lapisan berwarna merah jambu. Dampak agresi penyakit ini, cabang tanaman soka akan membusuk dan akhirnya mati.
Pengendalian penyakit jamur upsa bisa dilakukan dengan cara memotong bagian tanaman terinfeksi agar tak menyebar luas ke bagian lainnya. Selain itu, bisa pula dilakukan dengan menyemprotkan fungisida berbahan tembaga aktif seperti Cobox, Vitigran Blue, dan Cupravit OB 21 sinkron dengan anjuran.

2. Hawar Daun
Penyebab penyakit hawar daun ialah cendawan Rhizoctania solanu Kuhn . Penyakit ini menyerang daun tua nan terletak di dekat permukaan tanah. Gejala agresi penyakit ini ialah daun-daun membusuk secara tiba-tiba. Pengendalian penyakit hawar daun ini bisa dilakukan dengan cara menjaga kebersihan di sekitar lokasi penanaman soka dan memangkas bagian tanaman nan sudah terinfeksi.
3. Zat oksidasi Daun
Penyakit zat oksidasi daun merupakan jenis penyakit lain nan kerap menyerang tanaman soka di bagian daun. Agresi nan disebabkan oleh penyakit ini bisa mengakibatkan daun-daun tua tanaman soka menjadi berbintik-bintik seperti zat oksidasi pada besi. Panyakit zat oksidasi daun ini disebabkan oleh jamurEndophylim Ixorae gaum . Agresi penyakit ini bisa dikendalikan dengan cara menjaga kebersihan tanaman dan memangkas bagian tanaman nan sudah terinfeksi.












DAFTAR PUSTAKA

http://www.namalatin.com/bunga-asoka
http://budidarma.com/2011/07/bunga-soka.html
http://tanaman--herbal.blogspot.co.id/2014/10/khasiat-dan-manfaat-bunga-asoka.html
http://www.kesehatanpedia.com/2014/11/manfaat-bunga-asoka.html
http://www.mangyono.com/2014/06/cara-memperbanyak-bunga-soka-dengan-cara-stek-batang.html
https://agribozcute.wordpress.com/2009/01/04/morfologi-bunga-bunga-hias/
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-bunga-soka/
http://flowerian.com/649/cara-merawat-bunga-soka.html
http://www.binasyifa.com/819/88/25/hama-dan-penyakit-pada-tanaman-soka.htm
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

IG. mardin_duri