LAPORAN
PRAKTEK LAPANG
TEKNIK
DAN MEDIA KOMUNIKASI
(Study
Kasus di Desa Sokkolia Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa)
SUSUN
OLEH
NAMA : MUH SUMARDIN S
NIM : 105960181214
KELAS : 7-B
PROGRAM
SDUDY AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Kegiatan : kunjungan serta pengamatan langsung terkait penerapan
teknologi informasi terhadap petani jangung. di desa Sokkolia, Kecamatan
Kontomarannu, Kabupaten Gowa, Provensi Sulawesi
selatan
Nama : Muh Sumardin S
NIM
: 105960181214
Kelas : Agri 7-B
Disetujui
Dosen pembimbing
Syatir,S.P.,M.Si
NIDN:0904088503
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum
Wr.Wb,
Tidak ada kata lain yang lebih baik
diucapkan selain puji dan syukur kehadirat Allah Swt. Tuhan yang maha kuasa
yang telah memberikan pertolongan kepada hambanyasehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini.
Begitu pula shalawat dan salam
semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw. serta keluarga-Nya dan
para sahabat-sahabat-Nya dan orang-orang yang mengikuti beliau. Dalam laporan
ini, penulis menghadapi berbagai hambatan dan kesulitan. Namun hal tersebut
dapat teratasi berkat kerja keras dan tekad yang bulat serta adanya bantuan
dari semua pihak.
Penulis telah berusaha untuk
menjadikan laporan ini sebagai sebuah karya yang bermanfaat bagi penulis dan
para pembaca. Namun dibalik semua itu, kesempurnaan tiada milik manusia kecuali
milik yang Maha Sempurna. Untuk itu, saran dan kritikan yang bersifat membangun
sangat diharapkan untuk perbaikan menuju kesempurnaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa melangkah
untuk mencapai suatu tujuan, hambatan dan rintangan menemani silih berganti.
Namun, berkat rahmat dan hidayah-Nya disertai usaha dan do’a serta ikhtiar
sehingga semua itu dapat dijalani dengan ikhlas dan tawadhu.
Penulis menyampaikan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya serta salam penuh hormat dengan segenap
cinta, Ananda haturkan ibu dosen yang selalu mencurahkan cinta dan kasih
sayangnya serta keikhlasan dalam mendidik dan mengiringi do’a restu yang tulus
demi tercapainya cita-cita.
Dan juga ucapan terima kasih
kepada Sahabat-sahabat seperjuanganku di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian
Unismuh Makassar khususnya angkatan 2014 kelas 7-B. terima kasih atas
kebersamaan dan kekompakan kita selama
ini yang penuh keceriaan dan saling membantu.
Semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan laporan ini yang tidak sempat disebutkan satu-persatu
terima kasih atas bantuannya.
Mengiringi penghargaan dan ucapan
terima kasih penulis kepada semua pihak yang turut membantu secara langsung
maupun tidak langsung kepada penulis selama penyelesaian laporan ini. Semoga segala bantuan yang diberikan
kepada penulis mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah swt.
Mudah-mudahan kita semua senantiasa mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya. Amin.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkannya.
Wabillahi Taufik Wal-Hidayah,
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL.............................................................................................. i
LEMBARAN PENGASAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... v
I.
PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan......................................................................................................... 2
II.
TINJAUAN
PUSTAKA................................................................................ 3
2.1 Pengertian media informasi........................................................................ 3
2.2 Bentuk-bentuk media informasi................................................................. 3
2.3 Manfaat media informasi............................................................................ 5
2.4 Usahatani jangung...................................................................................... 6
III.
METODE
PRAKTEK................................................................................... 9
3.1 Tempat dan waktu...................................................................................... 9
3.2 Teknik pengambilan informan.................................................................... 9
3.3 Sumber dan jenis data................................................................................ 9
3.4 Analisis data............................................................................................. 10
IV.
PROFIL
LOKASI PRAKTEK................................................................... 11
V.
HASIL
DAN PEMBAHASAN.................................................................... 17
VI.
KESIMPULAN
DAN SARAN................................................................... 20
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai manusia kita tidak pernah lepas dari
media komunikasi, apalagi pada zaman ini media teknologi begitu canggih, dan
media adalah sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh
tempatnya atau banyak jumlahnya. Komunikasi bermedia juga komunikasi tidak
lansung (indirect communication), dan sebagai konsekuensinya arus balik pun
tidak terjadi pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikator tidak mengetahui
tanggapan komunikan pada saat ia berkomunikasi. Oleh sebab itu, dalam
melancarkan komunikasi dengan menggunakan media, komunikator harus lebih matang
dalam perencanaan dan persiapannya sehingga ia merasa pasti bahwa komunikasinya
itu akan berhasil. Dalam berkomunikasi kita harus memperhitungkan
berbagai faktor, kita harus mengetahui sifat-sifat komunikan yang dituju dan
memahami sifat-sifat media yang digunakan.
Secara sederhana media komunikasi dapat di
jelaskan dari dua kata yakni media dan komunikasi yang mana masing masing kata
memiliki arti tertentu yang dapat di jelaskan secara luas, Media adalah sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk tekhnologi
perangkat kerasnya. Komunikasi adalah proses yang menyangkut hubungan
manusia dengan lingkungan sekitarnya.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana
kebikajakan pemerintah terhadap kepada petani tentang media komunikasi
yang berkembang saat ini di desa sokkolia kecamatan bontomarannu kabupaten
gowa ?
- Bagaimana
tanggapan kepada petani tentang media komunikasi dan informasi di desa
sokkolia kecamatan bontomarannu kabupaten gowa ?
- Bagaimana
bisa mendorong agar petani memanfaatkan media komunikasi sebagai sarana informasi tentang
perkembangan di bidang pertanian di desa sokkolia kecamatan bontomarannu
kabupaten gowa ?
1.3 Tujuan Praktek
Untuk mengetahui perkembangaan
media komunikasi dan informasi mengenai tentang pertanian terhadap masyarakat,
karena saat ini teknologi tahun ke tahun selalu berkembang, maka masyarakat
atau petani harus manfaatkan media tersebut sebagai sarana informasi perkembanagan
teknologi tentang pertanian saat ini
II.
TINJUAN
PUSTAKA
2.1
Pengertian
Media Informasi Dan Komunikasi
Komunikasi ialah
suatu proses yang berhubungan dengan manusia terhadap lingkungan disekitarnya.
Jika tidak ada komunikasi, manusia akan terisolir dari lingkungan disekitarnya.
Tetapi jika tidak ada lingkungan, komunikasi akan menjadi sebuah kegiatan yang
tidak penting. Dengan kata lain manusia berkomunikasi dikarenakan untuk
melakukan hubungan dengan lingkungan. Saat manusia berkomunikasi, pastinya
memerlukan media komunikasi. Yang dimaksud dengan (pengertian) media komunikasi ialah seluruh sarana yang digunakan
untuk memproduksi, mereproduksi, menyalurkan atau menyebarkan dan juga
menyajikan informasi. Media informasi
dapat disimpulkan sebagai alat untuk mengumpulkan serta menyusun kembali sebuah
informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi,
adapun yang di maksud dengan media informasi merupakan “alat-alat grafis,
fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, serta menyusun kembali
informasi visual”. Jenis-jenis Media Informasi sebagai alat yang dapat
menyampaikan suatu informasi harus tepat sasaran agar dapat tersampaikan dengan
baik pada target sasaran sehingga bisa bermanfaat bagi pembuat maupun penerima
informasi.
2.2
Bntuk-Bentuk
Media Komunikasi
- Media
Cetak
![](file:///C:/Users/mardin/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
- Radio
radio merupakan media
informasi yang disampai dengan menggunakan
suara untuk menangkap perhatian pendengar. Radio menjadi media komunikasi yang
dapat mentrasfer atau mengirim suara jarak jauh secara langsung. Pada zaman
dahulu, radio masih merupakan salah satu jenis media yang paling efektif. Orang
orang banyak tergantung padahal itu sebagai sumber berita dan informasi
- Televisi
perkembangan televise dimulai darita
hitam putih, plasma, dan tvlcd. Munculnya media ini selalu berubah mulai pada akhir
1930- an, untuk tujuan hiburan dan berita pada awalnya. Sekarang ini telah berkembang
menjadi tempat iklan yang telah di sisipkan kedalam berita dan hiburan.
Televesi ini kemudian juga berkembang pada era teknologi internet seperti layanan
TV online, nonton lewat koneksi internet
- Internet
teknologi internet telah membuka jalan
dalam merevulusi semuanya, internet telah memungkinkan kita akan menghubungi
orang lain di seluruh dunia lebih mudah, seperti pengirim email, konferensi,
farum diskusi dan blogging, webcam, download, radio live streaming, video
streaming dantv online dan banyak lainnnya. Revulusi internet membuat lebih mudah bagi banyak orang untuk berhubungan,
melakukan bisnis, dan mengakses informasi secara luas
2.3
Manfaat
Media Informasi
Perkembangan zaman yang semakin
maju atau yang lebih kita kenal dengan era globalisasi seperti sekarang ini
ternyata mampu mengubah kehidupan manusia. Dilihat dari berkembangnya ilmu
teknologi dan informasi yang semakin pesat nampaknya telah menghipnotis
sebagian besar penduduk di muka bumi ini. Mereka dengan mudah mendapatkan
berbagai informasi yang diinginkan dengan cepat tanpa membutuhkan waktu yang
lama. Untuk berkomunikasi pun dengan mudahnya mereka lakukan walaupun berada
dalam tempat yang jauh. Kecanggihan alat informasi dan komunikasi setidaknya
dapat mempermudah pekerjaan manusia. Tetapi jangan juga terlena olehnya, sebab
semakin canggih alat itu nampaknya kita seperti terpedaya. Alangkah baiknya
kita ambil sisi potifnya saja. Apabila orang tersebut mampu memanfaatkannya
dengan baik Insya'Allah hasilnya pun juga baik dan membawa manfaat besar. Oleh
sebab itu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat
ini harus diimbangi dengan pengembangan mutu pendidikan yang baik juga hal ini
bertujuan agar keterampilan sumber daya manusia dapat meningkat. Dengan begitu
keseimbangan antara teknologi dan user atau penggunanya sama.
Manfaat teknologi informasi dan
komunikasi terhadap manusia :
1. Mempermudah
pekerjaan
2. Menghemat
waktu
3. Memperoleh
informasi secara up to date
4. Komunikasi
semakin luas
5. Meningkatkan
produktivitas kerja
6. Mempermudah
proses pembelajaran
7. Menghemat
biaya
8. Menyediakan
lapangan kerja
2.4
Usaha
Tani Jangung
Jagung memiliki
potensi yang cukup besar untuk bersaing dengan usaha komoditas pertanian
lainnya, dalam aspek atau segi budidaya jagung tidak sulit untuk dibudidayakan,
jagung dapat tumbuh hampir disemua jenis tanah yang terpenting dan sangat
berhubungan erat dengan tersedianya unsur hara NPK pada tanah yang akan
ditempati untuk membudidayakan jagung tersebut. Agar tumbuh dengan baik tanaman
jagung memerlukan tanah yang yang subur, gembur dan kaya akan humus (sudjana
dkk, 1991 ). Untuk masalah benih petani bisa menggunakan varietas-varietas
uggul agar produksi jagung yang dihasilkan bisa maksimal dan dapat memberikan
sumbangan yang besar terhadap peningkatan produksi dan produktivitas jagung
nasional, sehingga dapat meningkatkan devisa Negara sehingga Indonesia
sendiri tidak mengekspor jagung dari luar negeri tetapi Indonesia juga
mengekspor jagung Indonesia ke luar negeri.
Dari aspek
peluang pemasaran jagung sangat potensiaal itu dibuktikan dengan permintaan
jagung dari tahun ketahun semakin meningkat, seperti yang kita ketahui bersama
Indonesia adalah Negara agraris dan potensi usahatani tanaman jagung
cukup cerah bila dikelola secara intensif dan komersial berpola agribisnis (
Rukmana 1997 ). Seperti yang dijelaskan pada bab latar belakang bahwasanya
persentasi penggunaan jagung untuk bahan makanan manusia sebesar 71,7% itu
berarti permintaan akan jagung sangat signifikan, terbukti permintaan pasar
dalam negeri dan peluang ekspor komoditas jagung cenderung meningkat dari tahun
ke tahun, baik untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan, untuk pakan
ternak juga memilikim prospek yang sangat cerah dengan persentase 15,5 %
berarti penggunaan jagung sebagai pakan ternak juga lumayan tinggi terbukti
dengan banyaknya usaha-usaha ternak yang sangat memerlukan jagung sebagai bahan
utama pakan untuk dikonsumsi oleh ternaknya. Selain itu jagung oleh beberapa
industri rumah tangga dibuat menjadi beberapa-beberapa olahan makanan
seperti emping jagung dan wingko jagung dengan demikian permintaan jagung akan
semakin meningkat dan itu sangat potensial sekali apabila olahan jagung itu dapat
tembus pasar internasional.
Sedangkan untuk masalah yang sering di alami
petani jagung terkait dengan terbatasnya permodalan dan kurangnya pengetahuan
petani dalam memanajemen usaha dan pemasaran hasil produksi, petani jagung bisa
melakukan kemitraan usaha dengan beberapa perusahaan baik itu perusahaan swasta
ataupun perusahaan milik pemerintah karena dengan demikian para petani jagung
dapat memperoleh pinjaman modal yang murah tanpa perhitungan bunga sehingga
petani jagung bisa mengoptimalkan usaha agribisnis jagungnya, petani juga
terjamin untuk mendapat pasokan bahan baku jagung, dan para petani jagung juga
mendapatkan bimbingan yang lebih insentif dari perusahaan inti tentang
bagaimana memanajemen usaha dan pemasaran hasil produksi melalui kelompok tani.
Pada dasarnya kemitraan usaha dalam bidang pertanian telah dilakukan
oleh petani jagung Indonesia sejak lama dan masih bersifat tradisional,
terutama di daerah-daerah perkebunan. Petani penggarap maupun pemilik di daerah
perkebunan rakyat umumnya telah melakukan kemitraan dengan pedagang agar dapat
memperoleh pinjaman modal usaha, sistem yang dilakukan biasanya dengan sistem
kontrak. Sistem kemitraan ini terus berkembang sesuai dengan tuntutan kebutuhan
tidak hanya pada tanaman perkebunan, tetapi juga pada tanaman semusim.
Akan tetapi dalam kemitraan usaha juga ada kendala yaitu kerugian pada
pihak petani jagung itu sendiri yaitu masih rendahnya kualitas sumber daya
manusia dan masih rendahnya tingkat pendapatan petani jagung, serta kurangnya
komitmen dalam pelaksanaan mekanisme kemitraan usaha tersebut baik oleh petani maupun
oleh perusahaan mitra itu sendiri, namun ada beberapa upaya yang dapat
dilakukan antara lain adalah dalam pelaksanaan kemitraan usaha diperlukan
peningkatan dalam pembinaan dan kontrol. Fungsi pembinaan dan kotrol ini dapat
dilakukan oleh pihak pemerintah maupun perusahaan mitra atau lembaga lain yang
terlibat dalam kemitraan usaha tersebut agar antara petani dan perusahan
berkomitmen ntuk saling berbagi hasil ataupun agar tidak ada kerugian dari
kedua belah pihak yaitu perusahaan dengan petani jagung itu sendiri artinya
antara kedua belah pihak tersebut saling menguntungkan satu sama lain.
III.
METODE
PRAKTEK
3.1
Tempat
Dan Waktu
Kegiatan parktek ini di laksanakan
pada tanggal 2 juanuari 2018, di lokasi di temapatan desa sokkolia kecamatan
bontomarrunnu kab. Gowa
3.2
Teknik
Pengambilan Informan
Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random sampling
dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri
khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab
permasalahan penelitian. Maka bagi mahasiswa cari permasalah yang terjadi
dimasyarakat khususnya tentang media komunkasi dan informasi mengenai budidaya
jangung dan untuk mencari solusinya yang terjadi di lapangan
3.3
Sumber
Dan Jenis Data
Data primer Adalah
sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang
berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun
hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Dengan
kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab
pertanyaan riset (metode survei) atau penelitian benda (metode observasi).
3.4
Analisis
Data
Deskriptif kualitatif merupakan salah satu dari
jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan,
fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan
menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini menafsirkan dan menguraikan
data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta
pandangan yang terjadi di dalam suatu masyarakat, pertentangan antara dua
keadaan atau lebih, hubungan antar variable yang timbul, perbedaan antar fakta
yang ada serta pengaruhnya terhadap suatu kondisi, dan sebagainya.
IV.
PROFIL
LOKASI PRAKTEK
4.1 Kondisi
Topografi
Desa Sokkolia merupakan salah satu desa yang terdapat di
Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa dengan ibu kota desanya adalah Dusun
Borongrappo dan mempunyai luas wilayah 8,84 Km² yang berada di 0-499,9 m dari
permukaan laut serta sebagian besar wilayah dataran dengan jumlah dusun
sebanyak 4 (empat). Penduduk Desa Sokkolia umumnya berprofesi sebagai petani
yakni 95%. Jmlah penduduk desa Sokkolia pada tahun 2017 sebesar 3420 jiwa yang
terdiri dari laki-laki sebesar 1654 jiwa dan perempuan 1766 jiwa. Desa Sokkolia
memiliki luas 952,6 km². Desa Sokkolia berbatasan dengan:
·
Sebelah Utara : Desa Pakatto
·
Sebelah Selatan : Kecamatan Palangga
·
Sebelah Timur : Desa Mata Allo/Desa Romangloe
·
Sebelah Barat : Desa Bontomanai
a.
Kabupaten Gowa
Gowa adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi
Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini
terletak di Kota Sungguminasa. Kabupaten ini memiliki luas
wilayah 1.883,32 km² dan berpenduduk sebanyak ± 652.941 jiwa.
Kabupaten Gowa berada pada 12°38.16' Bujur Timur dari Jakarta dan 5°33.6' Bujur Timur dari Kutub Utara. Sedangkan letak wilayah administrasinya antara 12°33.19' hingga 13°15.17' Bujur Timur dan 5°5' hingga 5°34.7' Lintang Selatan dari Jakarta.
Kabupaten yang terletak
pada bagian selatan dari Sulawesi Selatan ini merupakan daerah otonom,
berbatasan dengan beberapa kabupaten lain di Sulsel. Di Bagian utara berbatasan
dengan Kota Makassar dan Kabupaten Maros. Di sebelah Timur berbatasan dengan
Kabupaten Sinjai, Bone, Bulukumba, dan Bantaeng. Di sebelah Selatan berbatasan
dengan kabupaten Takalar dan Jeneponto sedangkan di bagian baratnya dengan Kota
Makassar dan Takalar.
Wilayah administrasi
kabupaten Gowa sampai tahun 2016 terdiri dari 18 kecamatan dan 167 desa dan
kelurahan dengan luas sekitar 1.883,33 km² atau setara 3,01 persen dari luas
wilayah propinsi Sulawesi Selatan.
Wilayah kabupaten Gowa
sebagian besar merupakan dataran tinggi yaitu sekitar 72,26 persen. Ada
sembilan wilayah kecamatan yang merupakan dataran tinggi yaitu Parangloe,
Manuju, Tinggimoncong, Parigi, Tombolopao, Bungaya,
Bontolempangan, Tompobulu, dan Biringbulu. Dari total luas kabupaten Gowa 35,30
persen mempunyai kemiringan tanah di atas 40 derajat, yaitu pada wilayah
kecamatan Parangloe,
Tinggimoncong, Parigi, Bungaya,
dan Tompobulu.
Sistem pemerintahan
diatur dalam wilayah pemerintahan Kecamatan yang terdiri atas:
● Kecamatan
Barombong ●
Kecamatan Bajeng
● Kecamatan Bajeng
Barat
● Kecamatan
Bontonompo
● Kecamatan Bontonompo
Selatan ● Kecamatan
Bontomarannu
● Kecamatan Manuju
● Kecamatan
Tinggimoncong
● Kecamatan
Parigi
● Kecamatan Tombolopao
● Kecamatan
Bungaya
● Kecamatan Bontolempangan
● Kecamatan
Tompobulu ●
Kecamatan Biringbulu
Pemerintahan inilah
yang mengatur berbagai sektor kegiatan masyarakat seperti pendidikan,
teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Kabupaten Gowa dilalui
15 sungai yang cukup besar. Sungai dengan luas daerah aliran yang terbesar
adalah sungai Jeneberang yaitu
seluas 881 km² dengan panjang 90 km. Sehingga sebagaian besar wilayah kabupaten
Gowamenggunakan sumber air sungai Jeneberang, baik sebagai bahan baku air minum
maupun untuk irigasi persawahan dan tanaman pangan lainnya.
b. Kondisi Dari
Kependudukan
Berdasarkan hasil
pencacahan Sensus Penduduk (SP) 2010, jumlah penduduk kabupaten Gowa sebanyak
652.329 orang, yang terdiri atas 320.568 laki-laki dan 331.761 perempuan. Dari
hasil SP 2010 tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk kabupaten Gowa
masih bertumpu di kecamatan Sombaopu yakni
sebesar 19,95 persen, kemudian diikuti oleh kecamatan Pallangga sebesar
15,08 persen, kecamatan Bajeng sebesar 9,55 persen, kecamatan
Bontonompo sebesar 6,03 persen dan kecamatan lainnya di bawah
lima persen. Parigi, Bontolempangan, dan Manuju adalah tiga kecamatan dengan
urutan terbawah yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit masing-masing
berjumlah 13.100 orang, 13.212 orang, dan 14.074 orang. Sedangkan kecamatan Sombaopu dan
kecamatan Pallangga merupakan kecamatan yang paling banyak penduduknya untuk
wilayah di perkotaan, yakni masing-masing sebanyak 130.126 orang dan 98.372
orang.
Dengan luas wilayah
kabupaten Gowa sekitar 1.883,33 kilo meter persegi yang didiami oleh 652.329
orang (2010) maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk kabupaten Gowa adalah
sebanyak 1.223 orang per kilo meter persegi. Kecamatan yang paling tinggi
tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Sombaopu yakni
sebanyak 4.632 orang per kilo meter persegi sedangkan yang paling rendah
adalah kecamatan Paranloe yakni sebanyak 74 orang per kilo meter persegi.
Berikut jumlah
penduduk Kabupaten Gowa lima tahun terakhir: 575.295 jiwa
(2005), 586.069 jiwa (2006). Tahun 2015 (17/4) jumlah penduduk Gowa telah
mencapai 747.257 dengan perincian laki-laki sebanyak 371.213 jiwa
sedangkan perempuan sebesar 376.044 jiwa.
c. Sosial Budaya
Sebagian penduduk Kabupaten Gowa masih memengang
nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, budaya siri na pacce masih
berlaku dan dipegang teguh masyarakat Gowa. Secara umum di pelosok-pelosok
pedesaan, kegiatan pembangunan dilaksanakan dengan kerjasama dalam nuansa
kekeluargaan. Partisipasi masyarakat masih terlihat dalam membuat
jalan baru, saluran irigasi, pembangunan rumah penduduk, dan acara
perkawinan.
4.3 Aspek Potensi Wilayah
a. Klasifikasi Desa
Klasifikasi Desa Sokkolia adalah
swakarsa. Desa yang telah mempunyai pemerintah yang memimpinnya (kepala desa)
dipilih langsung oleh masyarakat setempat.
b. Kegiatan Ekonomi
Pada desa
Sokkolia kegiatan perekonomian penduduk yang terdiri atas kegiatan dibidang
pertanian serta perdagangan yang skala pelayanannya yaitu skala local seperti
keberadaan seperti warung, kios, dan toko.
c.
Pengolahan
Kegiatan Pertanian
Ubi
kayu merupakan hasil perkebunan yang melimpah menjadi komoditas unggulan di
Desa Sokkolia adapun daerah pemasarannya yakni di daerah Sungguminasa dan Kota
Makassar. Sedangkan untuk padi yang menjadi sector unggulan kedua hanya mampu
mencapai konsumsi local di Desa Sokkolia.
V.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
5.1
Hasil
- Karakteristik
Petani
Tabel 1. Karakteristik petani berdasarkan umur
No
|
Nama
|
Umur
|
Pendidikan
formal terakhir
|
Lama
berusaha tani jangung
|
1.
|
Hadija
|
60
tahun
|
Sd
sampai kelas 4
|
10
tahun
|
Sumber : Profil desa Sokkoli Kecamatan Bontonompo
Kabupaten Gowa
- Jenis
jangung dan luas yang diusahakan
Tabel 2. Jenis jangung dan luas lahan tanaman jangung
Jenis
Jangung
|
Luas
Lahan (M2)
|
|
Hibrida
|
1
hektar
|
|
Mutiara
|
1
hektar
|
|
Jangang
tepung/jangung putih
|
35
petak
|
|
Sumber : Profil desa Sokkoli Kecamatan Bontonompo
Kabupaten Gowa
- Status
kepemilihan lahan usahatani
Tabel 3. Status kepemilikan lahan usahatani tanaman jangung
Status
kepemilikan lahan
|
Luas
lahan (M2)
|
Pemilik lahan
|
35
petak
|
Penyewaan lahan
|
-
|
Penggarap lahan
|
2
hektar
|
Penggunaan lahan
|
-
|
Sumber : Profil desa Sokkoli Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa
5.2
Pembahasan
Dilihat
dari identitas petani umurnya sudah mencapai 60 tahun yang bernama ibu hadija,
dimana ibu hadiya ini sebagai ibu rumah tangga mengurusi anak anaknya dan
membantu juga kelurganya berusaha tani di kebun dan sawah. Berbicara dengan
pendidikan ibu hadija hanya berakhir di sekolah dasar sampai di kelas 4 saja
dan tidak sampai menyelesaikan tingkat sd, artinya bahwa pendidikan dari
seorang ibu hadija masih kurang, akan tetapi dari pengalaman berusaha tani dari
komuniti tanaman jangung sudah lama yaitu
10 tahun. Dari pengalaman yang perolah sudah mengetahui proses
pengerjaan berusaha tani jangung dari pengelolahan sampai panen.
Tanaman
jangung yang biasa di tanaman di perkebunan biasanya jangung hibrida,mutiara
dan jangung tepung/jangung putih. Dari lokasi yang di taman di tempat desa
sokkolia, dimana lahan tersebut bukan milik semua pribadi selain menggarap
lahan dari pemilik lahan tersebut. Dari tanaman yang di produksi atau di
kelolah yaitu tanaman jangung hibrida dengan luas lahan 1 hektar, lalu jangung
mutiara dengan luas produksi 1 hektar, sedangkan jangung tepung atau jangung
putih hanya sekitaran 35 petak itu milik pribadi. Dari lahan yang di kelolah
ibu hadija hanya 35 petak dari lahan yang dimiliki sedangkan lahan yang
memiliki 2 hektar itu ibu hadiya menggarap lahan saja dari pemilik lahan
tersebut.
1. Kominikasi
Antara Penyuluhan Dan Petani
Yaitu
adalah dimana penyuluh tersebut adalah mahasiswa yang memberikan penyuluhan
kepada petani, bukan dari penyuluhan dari dinas pertanian setempat. Penyuluhan
dari mahasiswa yang dari sekitar di desa sokkolia sangat di terima oleh
masyarakat untuk mendengarkan keluhan apa yang terjadi di lapangan, itupun
bukan penyuluhan dari dinas pertanian melaikan penyuluhan dari mahasiswa
tersebut memberikan penyuluhan terhadap masyarakat desa sokkolia. Sedangkan
penyuluhan dari mahasiswa ini sering melakukan kegiatan kepada kelompok tani
memberikan penyuluhan terhadap pertanian di desa sokkolia.
Dengan adanya
penyuluhan yang rutin di lakukan mahasiswa sekitar desa sokkolia maka petani
mendapatkan ilmu pertanian yang tidak
dapat ditemukan di lapangan, oleh sebab itu masyarakat sangat terbantu adanya
kegiatan mahasiswa memberikan penyuluhan tersebut.
VI. PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Komunikasi ialah
suatu proses yang berhubungan dengan manusia terhadap lingkungan disekitarnya.
Jika tidak ada komunikasi, manusia akan terisolir dari lingkungan disekitarnya.
Tetapi jika tidak ada lingkungan, komunikasi akan menjadi sebuah kegiatan yang
tidak penting. Dengan kata lain manusia berkomunikasi dikarenakan untuk
melakukan hubungan dengan lingkungan. Saat manusia berkomunikasi, pastinya
memerlukan media komunikasi. Yang dimaksud dengan (pengertian) media komunikasi ialah seluruh sarana yang digunakan
untuk memproduksi, mereproduksi, menyalurkan atau menyebarkan dan juga
menyajikan informasi. Media informasi
dapat disimpulkan sebagai alat untuk mengumpulkan serta menyusun kembali sebuah
informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi,
adapun penjelasan Sobur (2006) media informasi merupakan “alat-alat grafis,
fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, serta menyusun kembali informasi
visual”. Jenis-jenis. Media Informasi sebagai alat yang dapat menyampaikan
suatu informasi harus tepat sasaran agar dapat tersampaikan dengan baik pada
target sasaran sehingga bisa bermanfaat bagi pembuat maupun penerima informasi.
Sedangkan Jagung memiliki potensi yang cukup besar untuk bersaing dengan usaha komoditas pertanian lainnya, dalam aspek atau segi budidaya jagung tidak sulit untuk dibudidayakan, jagung dapat tumbuh hampir disemua jenis tanah yang terpenting dan sangat berhubungan erat dengan tersedianya unsur hara NPK pada tanah yang akan ditempati untuk membudidayakan jagung tersebut
6.2
Saran
Saran saya dengan adanya media
komunikasi dan informasi harus di manfaatkan untuk sebagai media yang bisa
mendapatakan informasi tentang perkembangan pertanian, pasar dan harga saat
ini. Karena media jangkauanya luas maka harus di manfaatkan khususnya petani
bisa menjual hasil panennya melalui media komunikasi informasi
DAFTAR
PUSTAKA
Masterpendidikan. (2016/04). Pengertian
informasi menurut para ahli. Diakses 15/01/2018, dari http://www.masterpendidikan.com/2016/04/pengertian-media-informasi-menurut-para-ahli.html
Anonim. Jenis media, https://articara.net/8153/4-jenis-media.
diakses pada tanggal 15 januari 2018
Anonim. Pengertian media komunikasi dan
informasi, http://pengertianedefinisi.
com/pengertian media-komunikasi-fungsi-dan-jenisnya, di akses 15 januari
2018
Anonim. Manfaat teknologi informasi, http:// wahyuputrihalimah.blogspot.co.id/ 2013/02/ manfaat-teknologi-informasi-dan.html.
di akses 15 januari 2018
hirmankaries, (2017/07). Makalah media
komunikasi. Di aksese 15 januari 2018, dari http://vhirmankaries.
blogspot.co.id/2014/07/ makalah- media-komunikasi.html
anonym. Potensi agribisnis jangung Indonesia, https:// webcache .googleusercontent.com
/search?q=cache:NtburyJvG3wJ :https:// yogasiswanto. wordpress.com /potensi-agribisnis-
jagung-indonesia/+ &cd= 5&hl=id&ct=clnk&gl=id, di akses 15
januari 2018
Anomin.http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:z04spjVjlWwJ:thegowacenter.blogspot.com/2011/03/kabupatengowa.html+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id
Sudjana, M. 1991. Hasil Dan Strategi Penelitian
Jagung, Sorgum, Dan Terigu Dalam Pencapaian Dan Pelestarian Swasembada Pangan.
p. 347-357. Dalam: Inovasi Teknologi Pertanian. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Rahmat
Rukmana. 1997. Usaha Tani Jagung. Penerbit Kanisius. Jogjakarta
LAMPIRAN
Gambar
1. Poto bersama sama responden