Pages

Jumat, 26 Januari 2018

LAPORAN PRAKTEK LAPANG TEKNIK DAN MEDIA KOMUNIKASI (Study Kasus di Desa Sokkolia Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa)


LAPORAN PRAKTEK LAPANG
TEKNIK DAN MEDIA KOMUNIKASI
(Study Kasus di Desa Sokkolia Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa)





SUSUN OLEH

NAMA    : MUH SUMARDIN S
NIM        : 105960181214
KELAS  : 7-B





PROGRAM SDUDY AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018



HALAMAN PENGESAHAN
Kegiatan                  kunjungan serta pengamatan langsung terkait penerapan teknologi informasi terhadap petani jangung. di desa Sokkolia, Kecamatan Kontomarannu, Kabupaten Gowa, Provensi  Sulawesi selatan

Nama                       Muh Sumardin S
NIM                         105960181214
Kelas                      :    Agri 7-B
Jurusan                 :   Agribisnis


                                 
Disetujui

Dosen pembimbing
                                                                                               

Syatir,S.P.,M.Si
    NIDN:0904088503

                                                                                       



KATA PENGANTAR
                                        
Assalamu Alaikum Wr.Wb,                        
Tidak ada kata lain yang lebih baik diucapkan selain puji dan syukur kehadirat Allah Swt. Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan pertolongan kepada hambanyasehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Begitu pula shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw. serta keluarga-Nya dan para sahabat-sahabat-Nya dan orang-orang yang mengikuti beliau. Dalam laporan ini, penulis menghadapi berbagai hambatan dan kesulitan. Namun hal tersebut dapat teratasi berkat kerja keras dan tekad yang bulat serta adanya bantuan dari semua pihak.
Penulis telah berusaha untuk menjadikan laporan ini sebagai sebuah karya yang bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Namun dibalik semua itu, kesempurnaan tiada milik manusia kecuali milik yang Maha Sempurna. Untuk itu, saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan menuju kesempurnaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa melangkah untuk mencapai suatu tujuan, hambatan dan rintangan menemani silih berganti. Namun, berkat rahmat dan hidayah-Nya disertai usaha dan do’a serta ikhtiar sehingga semua itu dapat dijalani dengan ikhlas dan tawadhu.
Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya serta salam penuh hormat dengan segenap cinta, Ananda haturkan ibu dosen yang selalu mencurahkan cinta dan kasih sayangnya serta keikhlasan dalam mendidik dan mengiringi do’a restu yang tulus demi tercapainya cita-cita.
 Dan juga ucapan terima kasih kepada Sahabat-sahabat seperjuanganku di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unismuh Makassar khususnya angkatan 2014 kelas 7-B. terima kasih atas kebersamaan dan kekompakan  kita selama ini yang penuh keceriaan dan saling membantu.
Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini yang tidak sempat disebutkan satu-persatu terima kasih atas bantuannya.
Mengiringi penghargaan dan ucapan terima kasih penulis kepada semua pihak yang turut membantu secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis selama penyelesaian laporan  ini. Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah swt. Mudah-mudahan kita semua senantiasa mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya. Amin.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

       Wabillahi Taufik Wal-Hidayah,
       Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
                                                  


                   penulis


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
LEMBARAN PENGASAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii           
DAFTAR ISI.......................................................................................................... v
I.         PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1  Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2  Rumusan masalah ...................................................................................... 2
1.3  Tujuan......................................................................................................... 2
II.      TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 3
2.1  Pengertian media informasi........................................................................ 3
2.2  Bentuk-bentuk media informasi................................................................. 3
2.3  Manfaat media informasi............................................................................ 5
2.4  Usahatani jangung...................................................................................... 6
III.   METODE PRAKTEK................................................................................... 9
3.1  Tempat dan waktu...................................................................................... 9
3.2  Teknik pengambilan informan.................................................................... 9
3.3  Sumber dan jenis data................................................................................ 9
3.4  Analisis data............................................................................................. 10
IV.   PROFIL LOKASI PRAKTEK................................................................... 11
V.      HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................... 17
VI.   KESIMPULAN DAN SARAN................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



I.       PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sebagai manusia kita tidak pernah lepas dari media komunikasi, apalagi pada zaman ini media teknologi begitu canggih, dan media adalah sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya. Komunikasi bermedia juga komunikasi tidak lansung (indirect communication), dan sebagai konsekuensinya arus balik pun tidak terjadi pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikator tidak mengetahui tanggapan komunikan pada saat ia berkomunikasi. Oleh sebab itu, dalam melancarkan komunikasi dengan menggunakan media, komunikator harus lebih matang dalam perencanaan dan persiapannya sehingga ia merasa pasti bahwa komunikasinya itu akan berhasil. Dalam berkomunikasi kita  harus memperhitungkan berbagai faktor, kita harus mengetahui sifat-sifat komunikan yang dituju dan memahami sifat-sifat media yang digunakan.
Secara sederhana media komunikasi dapat di jelaskan dari dua kata yakni media dan komunikasi yang mana masing masing kata memiliki arti tertentu yang dapat di jelaskan secara luas, Media adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk tekhnologi perangkat kerasnya. Komunikasi adalah proses yang menyangkut hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya.



 


1.2  Rumusan Masalah
  1. Bagaimana kebikajakan pemerintah terhadap kepada petani tentang media komunikasi yang berkembang saat ini di desa sokkolia kecamatan bontomarannu kabupaten gowa ?
  2. Bagaimana tanggapan kepada petani tentang media komunikasi dan informasi di desa sokkolia kecamatan bontomarannu kabupaten gowa ?
  3. Bagaimana bisa mendorong agar petani memanfaatkan media komunikasi  sebagai sarana informasi tentang perkembangan di bidang pertanian di desa sokkolia kecamatan bontomarannu kabupaten gowa ?

1.3  Tujuan Praktek
Untuk mengetahui perkembangaan media komunikasi dan informasi mengenai tentang pertanian terhadap masyarakat, karena saat ini teknologi tahun ke tahun selalu berkembang, maka masyarakat atau petani harus manfaatkan media tersebut sebagai sarana informasi perkembanagan teknologi tentang pertanian saat ini








II.    TINJUAN PUSTAKA
2.1    Pengertian Media Informasi Dan Komunikasi
Komunikasi ialah suatu proses yang berhubungan dengan manusia terhadap lingkungan disekitarnya. Jika tidak ada komunikasi, manusia akan terisolir dari lingkungan disekitarnya. Tetapi jika tidak ada lingkungan, komunikasi akan menjadi sebuah kegiatan yang tidak penting. Dengan kata lain manusia berkomunikasi dikarenakan untuk melakukan hubungan dengan lingkungan. Saat manusia berkomunikasi, pastinya memerlukan media komunikasi. Yang dimaksud dengan (pengertian) media komunikasi ialah seluruh sarana yang digunakan untuk memproduksi, mereproduksi, menyalurkan atau menyebarkan dan juga menyajikan informasi. Media informasi dapat disimpulkan sebagai alat untuk mengumpulkan serta menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi, adapun yang di maksud dengan media informasi merupakan “alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, serta menyusun kembali informasi visual”. Jenis-jenis Media Informasi sebagai alat yang dapat menyampaikan suatu informasi harus tepat sasaran agar dapat tersampaikan dengan baik pada target sasaran sehingga bisa bermanfaat bagi pembuat maupun penerima informasi.

2.2    Bntuk-Bentuk Media Komunikasi
  1. Media Cetak
berbagai jenis konten media cetak bervariasi sesuai dengan pasar yang di targetkan. Kontek surat kabar akan sedikit berbeda dengan kontes majalah dan tabloid. Media cetak memberikan layanan menampilkan iklan, Berita atau informasi hiburan terkait kepada khalayak. Surat kabar adalah jenis media yang paling umum di seluruh dunia. Bersama dengan munculnya surat kabar, hal tersebut adalah dimulainya era jurnalisme

  1. Radio
radio merupakan media informasi  yang disampai dengan menggunakan suara untuk menangkap perhatian pendengar. Radio menjadi media komunikasi yang dapat mentrasfer atau mengirim suara jarak jauh secara langsung. Pada zaman dahulu, radio masih merupakan salah satu jenis media yang paling efektif. Orang orang banyak tergantung padahal itu sebagai sumber berita dan informasi
  1. Televisi
perkembangan televise dimulai darita hitam putih, plasma, dan tvlcd. Munculnya media ini selalu berubah mulai pada akhir 1930- an, untuk tujuan hiburan dan berita pada awalnya. Sekarang ini telah berkembang menjadi tempat iklan yang telah di sisipkan kedalam berita dan hiburan. Televesi ini kemudian juga berkembang pada era teknologi internet seperti layanan TV online, nonton lewat koneksi internet
  1. Internet
teknologi internet telah membuka jalan dalam merevulusi semuanya, internet telah memungkinkan kita akan menghubungi orang lain di seluruh dunia lebih mudah, seperti pengirim email, konferensi, farum diskusi dan blogging, webcam, download, radio live streaming, video streaming dantv online dan banyak lainnnya. Revulusi internet  membuat lebih mudah bagi banyak orang untuk berhubungan, melakukan bisnis, dan mengakses informasi secara luas
2.3    Manfaat Media Informasi
Perkembangan zaman yang semakin maju atau yang lebih kita kenal dengan era globalisasi seperti sekarang ini ternyata mampu mengubah kehidupan manusia. Dilihat dari berkembangnya ilmu teknologi dan informasi yang semakin pesat nampaknya telah menghipnotis sebagian besar penduduk di muka bumi ini. Mereka dengan mudah mendapatkan berbagai informasi yang diinginkan dengan cepat tanpa membutuhkan waktu yang lama. Untuk berkomunikasi pun dengan mudahnya mereka lakukan walaupun berada dalam tempat yang jauh. Kecanggihan alat informasi dan komunikasi setidaknya dapat mempermudah pekerjaan manusia. Tetapi jangan juga terlena olehnya, sebab semakin canggih alat itu nampaknya kita seperti terpedaya. Alangkah baiknya kita ambil sisi potifnya saja. Apabila orang tersebut mampu memanfaatkannya dengan baik Insya'Allah hasilnya pun juga baik dan membawa manfaat besar. Oleh sebab itu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat ini harus diimbangi dengan pengembangan mutu pendidikan yang baik juga hal ini bertujuan agar keterampilan sumber daya manusia dapat meningkat. Dengan begitu keseimbangan antara teknologi dan user atau penggunanya sama. 
Manfaat teknologi informasi dan komunikasi terhadap manusia : 
1.      Mempermudah pekerjaan
2.      Menghemat waktu
3.      Memperoleh informasi secara up to date
4.      Komunikasi semakin luas
5.      Meningkatkan produktivitas kerja
6.      Mempermudah proses pembelajaran
7.      Menghemat biaya
8.      Menyediakan lapangan kerja

2.4    Usaha Tani Jangung
Jagung memiliki potensi yang cukup besar untuk bersaing dengan usaha komoditas pertanian lainnya, dalam aspek atau segi budidaya jagung tidak sulit untuk dibudidayakan, jagung dapat tumbuh hampir disemua jenis tanah yang terpenting dan sangat berhubungan erat dengan tersedianya unsur hara NPK pada tanah yang akan ditempati untuk membudidayakan jagung tersebut. Agar tumbuh dengan baik tanaman jagung memerlukan tanah yang yang subur, gembur dan kaya akan humus (sudjana dkk, 1991 ). Untuk masalah benih petani bisa menggunakan varietas-varietas uggul agar produksi jagung yang dihasilkan bisa maksimal dan dapat memberikan sumbangan yang besar terhadap peningkatan produksi dan produktivitas jagung nasional, sehingga dapat meningkatkan devisa Negara sehingga  Indonesia sendiri tidak mengekspor jagung dari luar negeri tetapi Indonesia juga mengekspor jagung Indonesia ke luar negeri.
Dari aspek peluang pemasaran jagung sangat potensiaal itu dibuktikan dengan permintaan jagung dari tahun ketahun semakin meningkat, seperti yang kita ketahui bersama Indonesia adalah Negara agraris dan potensi  usahatani tanaman jagung cukup cerah bila dikelola secara intensif dan komersial berpola agribisnis ( Rukmana 1997 ). Seperti yang dijelaskan pada bab latar belakang bahwasanya persentasi penggunaan jagung untuk bahan makanan manusia sebesar 71,7% itu berarti permintaan akan jagung sangat signifikan, terbukti permintaan pasar dalam negeri dan peluang ekspor komoditas jagung cenderung meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan, untuk pakan ternak juga memilikim prospek yang sangat cerah dengan persentase 15,5 % berarti penggunaan jagung sebagai pakan ternak juga lumayan tinggi terbukti dengan banyaknya usaha-usaha ternak yang sangat memerlukan jagung sebagai bahan utama pakan untuk dikonsumsi oleh ternaknya. Selain itu jagung oleh beberapa industri rumah tangga  dibuat menjadi beberapa-beberapa olahan makanan seperti emping jagung dan wingko jagung dengan demikian permintaan jagung akan semakin meningkat dan itu sangat potensial sekali apabila olahan jagung itu dapat tembus pasar internasional.
Sedangkan untuk masalah yang sering di alami petani jagung terkait dengan terbatasnya permodalan dan kurangnya pengetahuan petani dalam memanajemen usaha dan pemasaran hasil produksi, petani jagung bisa melakukan kemitraan usaha dengan beberapa perusahaan baik itu perusahaan swasta ataupun perusahaan milik pemerintah karena dengan demikian para petani jagung dapat memperoleh pinjaman modal yang murah tanpa perhitungan bunga sehingga petani jagung bisa mengoptimalkan usaha agribisnis jagungnya, petani juga terjamin untuk mendapat pasokan bahan baku jagung, dan para petani jagung juga mendapatkan bimbingan yang lebih insentif dari perusahaan inti tentang bagaimana memanajemen usaha dan pemasaran hasil produksi melalui kelompok tani. Pada dasarnya kemitraan usaha dalam bidang pertanian telah dilakukan oleh petani jagung Indonesia sejak lama dan masih bersifat tradisional, terutama di daerah-daerah perkebunan. Petani penggarap maupun pemilik di daerah perkebunan rakyat umumnya telah melakukan kemitraan dengan pedagang agar dapat memperoleh pinjaman modal usaha, sistem yang dilakukan biasanya dengan sistem kontrak. Sistem kemitraan ini terus berkembang sesuai dengan tuntutan kebutuhan tidak hanya pada tanaman perkebunan, tetapi juga pada tanaman semusim. Akan  tetapi dalam kemitraan usaha juga ada kendala yaitu kerugian pada pihak petani jagung itu sendiri yaitu masih rendahnya kualitas sumber daya manusia dan masih rendahnya tingkat pendapatan petani jagung, serta kurangnya komitmen dalam pelaksanaan mekanisme kemitraan usaha tersebut baik oleh petani maupun oleh perusahaan mitra itu sendiri, namun ada beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah dalam pelaksanaan kemitraan usaha diperlukan peningkatan dalam pembinaan dan kontrol. Fungsi pembinaan dan kotrol ini dapat dilakukan oleh pihak pemerintah maupun perusahaan mitra atau lembaga lain yang terlibat dalam kemitraan usaha tersebut agar antara petani dan perusahan berkomitmen ntuk saling berbagi hasil ataupun agar tidak ada kerugian dari kedua belah pihak yaitu perusahaan dengan petani jagung itu sendiri artinya antara kedua belah pihak tersebut saling menguntungkan satu sama lain.


III.        METODE PRAKTEK
3.1    Tempat Dan Waktu
Kegiatan parktek ini di laksanakan pada tanggal 2 juanuari 2018, di lokasi di temapatan desa sokkolia kecamatan bontomarrunnu kab. Gowa

3.2    Teknik Pengambilan Informan
Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian. Maka bagi mahasiswa cari permasalah yang terjadi dimasyarakat khususnya tentang media komunkasi dan informasi mengenai budidaya jangung dan untuk mencari solusinya yang terjadi di lapangan

3.3    Sumber Dan Jenis Data
Data primer Adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab pertanyaan riset (metode survei) atau penelitian benda (metode observasi).



3.4    Analisis Data
Deskriptif kualitatif merupakan salah satu dari jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini menafsirkan dan menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi di dalam suatu masyarakat, pertentangan antara dua keadaan atau lebih, hubungan antar variable yang timbul, perbedaan antar fakta yang ada serta pengaruhnya terhadap suatu kondisi, dan sebagainya.



           


IV.        PROFIL LOKASI PRAKTEK
4.1  Kondisi Topografi                           
            Desa Sokkolia merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa dengan ibu kota desanya adalah Dusun Borongrappo dan mempunyai luas wilayah 8,84 Km² yang berada di 0-499,9 m dari permukaan laut serta sebagian besar wilayah dataran dengan jumlah dusun sebanyak 4 (empat). Penduduk Desa Sokkolia umumnya berprofesi sebagai petani yakni 95%. Jmlah penduduk desa Sokkolia pada tahun 2017 sebesar 3420 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebesar 1654 jiwa dan perempuan 1766 jiwa. Desa Sokkolia memiliki luas 952,6 km². Desa Sokkolia berbatasan dengan:
·         Sebelah Utara              : Desa Pakatto
·         Sebelah Selatan           : Kecamatan Palangga
·         Sebelah Timur             : Desa Mata Allo/Desa Romangloe
·         Sebelah Barat              : Desa Bontomanai
a. Kabupaten Gowa
            Gowa adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi SelatanIndonesiaIbu kota kabupaten ini terletak di Kota Sungguminasa. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.883,32 km² dan berpenduduk sebanyak ± 652.941 jiwa.

            Kabupaten Gowa berada pada 12°38.16' Bujur Timur dari Jakarta dan 5°33.6' Bujur Timur dari Kutub Utara. Sedangkan letak wilayah administrasinya antara 12°33.19' hingga 13°15.17' Bujur Timur dan  5°5'  hingga  5°34.7'  Lintang  Selatan dari  Jakarta.
Kabupaten yang terletak pada bagian selatan dari Sulawesi Selatan ini merupakan daerah otonom, berbatasan dengan beberapa kabupaten lain di Sulsel. Di Bagian utara berbatasan dengan Kota Makassar dan Kabupaten Maros. Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sinjai, Bone, Bulukumba, dan Bantaeng. Di sebelah Selatan berbatasan dengan kabupaten Takalar dan Jeneponto sedangkan di bagian baratnya dengan Kota Makassar dan Takalar.
Wilayah administrasi kabupaten Gowa sampai tahun 2016 terdiri dari 18 kecamatan dan 167 desa dan kelurahan dengan luas sekitar 1.883,33 km² atau setara 3,01 persen dari luas wilayah propinsi Sulawesi Selatan.
Wilayah kabupaten Gowa sebagian besar merupakan dataran tinggi yaitu sekitar 72,26 persen. Ada sembilan wilayah kecamatan yang merupakan dataran tinggi yaitu Parangloe, Manuju, Tinggimoncong, Parigi, Tombolopao, Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu, dan Biringbulu. Dari total luas kabupaten Gowa 35,30 persen mempunyai kemiringan tanah di atas 40 derajat, yaitu pada wilayah kecamatan Parangloe, Tinggimoncong,  Parigi,  Bungaya, dan Tompobulu.
Sistem pemerintahan diatur dalam wilayah pemerintahan Kecamatan yang terdiri atas:
●    Kecamatan Sombaopu                     ●       Kecamatan Pallangga
●    Kecamatan Barombong                     ●       Kecamatan Bajeng
●    Kecamatan Bajeng Barat                   ●       Kecamatan Bontonompo
●    Kecamatan Bontonompo Selatan      ●       Kecamatan Bontomarannu
●    Kecamatan Pattallassang                   ●       Kecamatan Parangloe
●    Kecamatan Manuju                            ●       Kecamatan Tinggimoncong
●    Kecamatan Parigi                               ●       Kecamatan Tombolopao
●    Kecamatan Bungaya                          ●    Kecamatan Bontolempangan
●    Kecamatan Tompobulu                      ●       Kecamatan  Biringbulu
Pemerintahan inilah yang mengatur berbagai sektor kegiatan masyarakat seperti pendidikan, teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Kabupaten Gowa dilalui 15 sungai yang cukup besar. Sungai dengan luas daerah aliran yang  terbesar  adalah sungai Jeneberang yaitu seluas 881 km² dengan panjang 90 km. Sehingga sebagaian besar wilayah kabupaten Gowamenggunakan sumber air sungai Jeneberang, baik sebagai bahan baku air minum maupun untuk irigasi persawahan dan tanaman pangan lainnya.


       b. Kondisi Dari Kependudukan
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk (SP) 2010, jumlah penduduk kabupaten Gowa sebanyak 652.329 orang, yang terdiri atas 320.568 laki-laki dan 331.761 perempuan. Dari hasil SP 2010 tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk kabupaten Gowa masih bertumpu di kecamatan Sombaopu yakni sebesar 19,95 persen, kemudian diikuti oleh kecamatan Pallangga sebesar 15,08 persen, kecamatan Bajeng sebesar 9,55 persen, kecamatan Bontonompo sebesar 6,03 persen dan kecamatan lainnya di bawah lima persen. Parigi, Bontolempangan, dan Manuju adalah tiga kecamatan dengan urutan terbawah yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit masing-masing berjumlah 13.100 orang, 13.212 orang, dan 14.074 orang. Sedangkan kecamatan Sombaopu dan kecamatan Pallangga merupakan kecamatan yang paling banyak penduduknya untuk wilayah di perkotaan, yakni masing-masing sebanyak 130.126 orang dan 98.372 orang.
Dengan luas wilayah kabupaten Gowa sekitar 1.883,33 kilo meter persegi yang didiami oleh 652.329 orang (2010) maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk kabupaten Gowa adalah sebanyak 1.223 orang per kilo meter persegi. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Sombaopu yakni sebanyak 4.632 orang per kilo meter persegi sedangkan yang paling rendah adalah kecamatan Paranloe yakni sebanyak 74 orang per kilo meter persegi. 
Berikut jumlah penduduk Kabupaten Gowa lima tahun terakhir: 575.295 jiwa (2005), 586.069 jiwa (2006). Tahun 2015 (17/4) jumlah penduduk Gowa telah mencapai 747.257 dengan perincian laki-laki sebanyak 371.213 jiwa sedangkan perempuan sebesar 376.044 jiwa.
       c. Sosial Budaya
            Sebagian penduduk Kabupaten Gowa masih memengang nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, budaya siri na pacce masih berlaku dan dipegang teguh masyarakat Gowa. Secara umum di pelosok-pelosok pedesaan, kegiatan pembangunan dilaksanakan dengan kerjasama dalam nuansa kekeluargaan. Partisipasi masyarakat masih terlihat dalam membuat jalan baru, saluran irigasi, pembangunan rumah penduduk, dan acara perkawinan. 

4.3  Aspek Potensi Wilayah
a.      Klasifikasi Desa
            Klasifikasi Desa Sokkolia adalah swakarsa. Desa yang telah mempunyai pemerintah yang memimpinnya (kepala desa) dipilih langsung oleh masyarakat setempat.
b.      Kegiatan Ekonomi
            Pada desa Sokkolia kegiatan perekonomian penduduk yang terdiri atas kegiatan dibidang pertanian serta perdagangan yang skala pelayanannya yaitu skala local seperti keberadaan seperti warung, kios, dan toko.

c.       Pengolahan Kegiatan Pertanian
            Ubi kayu merupakan hasil perkebunan yang melimpah menjadi komoditas unggulan di Desa Sokkolia adapun daerah pemasarannya yakni di daerah Sungguminasa dan Kota Makassar. Sedangkan untuk padi yang menjadi sector unggulan kedua hanya mampu mencapai konsumsi local di Desa Sokkolia.


















V.           HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1    Hasil
  1. Karakteristik Petani
Tabel 1. Karakteristik petani berdasarkan umur
No
Nama
Umur
Pendidikan formal terakhir
Lama berusaha tani jangung
1.
Hadija
60 tahun
Sd sampai kelas 4
10 tahun
Sumber : Profil desa Sokkoli Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa
  1. Jenis jangung dan luas yang diusahakan
Tabel 2. Jenis jangung dan luas lahan tanaman jangung
Jenis Jangung
Luas Lahan (M2)
Hibrida
1 hektar
Mutiara
1 hektar
Jangang tepung/jangung putih
35 petak
Sumber : Profil desa Sokkoli Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

  1. Status kepemilihan lahan usahatani
Tabel 3. Status kepemilikan lahan usahatani tanaman jangung
Status kepemilikan lahan
Luas lahan (M2)
Pemilik lahan
35 petak
Penyewaan lahan
-
Penggarap lahan
2 hektar
Penggunaan lahan
-

 Sumber : Profil desa Sokkoli Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa
5.2    Pembahasan
Dilihat dari identitas petani umurnya sudah mencapai 60 tahun yang bernama ibu hadija, dimana ibu hadiya ini sebagai ibu rumah tangga mengurusi anak anaknya dan membantu juga kelurganya berusaha tani di kebun dan sawah. Berbicara dengan pendidikan ibu hadija hanya berakhir di sekolah dasar sampai di kelas 4 saja dan tidak sampai menyelesaikan tingkat sd, artinya bahwa pendidikan dari seorang ibu hadija masih kurang, akan tetapi dari pengalaman berusaha tani dari komuniti tanaman jangung sudah lama yaitu  10 tahun. Dari pengalaman yang perolah sudah mengetahui proses pengerjaan berusaha tani jangung dari pengelolahan sampai panen.
Tanaman jangung yang biasa di tanaman di perkebunan biasanya jangung hibrida,mutiara dan jangung tepung/jangung putih. Dari lokasi yang di taman di tempat desa sokkolia, dimana lahan tersebut bukan milik semua pribadi selain menggarap lahan dari pemilik lahan tersebut. Dari tanaman yang di produksi atau di kelolah yaitu tanaman jangung hibrida dengan luas lahan 1 hektar, lalu jangung mutiara dengan luas produksi 1 hektar, sedangkan jangung tepung atau jangung putih hanya sekitaran 35 petak itu milik pribadi. Dari lahan yang di kelolah ibu hadija hanya 35 petak dari lahan yang dimiliki sedangkan lahan yang memiliki 2 hektar itu ibu hadiya menggarap lahan saja dari pemilik lahan tersebut.
1.      Kominikasi Antara Penyuluhan Dan Petani
            Yaitu adalah dimana penyuluh tersebut adalah mahasiswa yang memberikan penyuluhan kepada petani, bukan dari penyuluhan dari dinas pertanian setempat. Penyuluhan dari mahasiswa yang dari sekitar di desa sokkolia sangat di terima oleh masyarakat untuk mendengarkan keluhan apa yang terjadi di lapangan, itupun bukan penyuluhan dari dinas pertanian melaikan penyuluhan dari mahasiswa tersebut memberikan penyuluhan terhadap masyarakat desa sokkolia. Sedangkan penyuluhan dari mahasiswa ini sering melakukan kegiatan kepada kelompok tani memberikan penyuluhan terhadap pertanian di desa sokkolia.
Dengan adanya penyuluhan yang rutin di lakukan mahasiswa sekitar desa sokkolia maka petani mendapatkan ilmu  pertanian yang tidak dapat ditemukan di lapangan, oleh sebab itu masyarakat sangat terbantu adanya kegiatan mahasiswa memberikan penyuluhan tersebut.
           













VI.   PENUTUP
6.1    Kesimpulan
Komunikasi ialah suatu proses yang berhubungan dengan manusia terhadap lingkungan disekitarnya. Jika tidak ada komunikasi, manusia akan terisolir dari lingkungan disekitarnya. Tetapi jika tidak ada lingkungan, komunikasi akan menjadi sebuah kegiatan yang tidak penting. Dengan kata lain manusia berkomunikasi dikarenakan untuk melakukan hubungan dengan lingkungan. Saat manusia berkomunikasi, pastinya memerlukan media komunikasi. Yang dimaksud dengan (pengertian) media komunikasi ialah seluruh sarana yang digunakan untuk memproduksi, mereproduksi, menyalurkan atau menyebarkan dan juga menyajikan informasi. Media informasi dapat disimpulkan sebagai alat untuk mengumpulkan serta menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi, adapun penjelasan Sobur (2006) media informasi merupakan “alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, serta menyusun kembali informasi visual”. Jenis-jenis. Media Informasi sebagai alat yang dapat menyampaikan suatu informasi harus tepat sasaran agar dapat tersampaikan dengan baik pada target sasaran sehingga bisa bermanfaat bagi pembuat maupun penerima informasi.

Sedangkan Jagung memiliki potensi yang cukup besar untuk bersaing dengan usaha komoditas pertanian lainnya, dalam aspek atau segi budidaya jagung tidak sulit untuk dibudidayakan, jagung dapat tumbuh hampir disemua jenis tanah yang terpenting dan sangat berhubungan erat dengan tersedianya unsur hara NPK pada tanah yang akan ditempati untuk membudidayakan jagung tersebut

6.2    Saran
Saran saya dengan adanya media komunikasi dan informasi harus di manfaatkan untuk sebagai media yang bisa mendapatakan informasi tentang perkembangan pertanian, pasar dan harga saat ini. Karena media jangkauanya luas maka harus di manfaatkan khususnya petani bisa menjual hasil panennya melalui media komunikasi informasi




















DAFTAR PUSTAKA
Masterpendidikan. (2016/04). Pengertian informasi menurut para ahli. Diakses  15/01/2018, dari http://www.masterpendidikan.com/2016/04/pengertian-media-informasi-menurut-para-ahli.html

Anonim. Jenis media, https://articara.net/8153/4-jenis-media. diakses pada tanggal 15 januari 2018

Anonim. Pengertian media komunikasi dan informasi, http://pengertianedefinisi.  com/pengertian media-komunikasi-fungsi-dan-jenisnya, di akses 15 januari 2018

Anonim. Manfaat teknologi informasi, http:// wahyuputrihalimah.blogspot.co.id/  2013/02/ manfaat-teknologi-informasi-dan.html. di akses  15 januari 2018

hirmankaries, (2017/07). Makalah media komunikasi. Di aksese 15 januari 2018, dari http://vhirmankaries. blogspot.co.id/2014/07/ makalah- media-komunikasi.html

   anonym. Potensi agribisnis jangung Indonesia, https:// webcache .googleusercontent.com /search?q=cache:NtburyJvG3wJ :https:// yogasiswanto. wordpress.com /potensi-agribisnis- jagung-indonesia/+ &cd= 5&hl=id&ct=clnk&gl=id, di akses 15 januari 2018

Anomin.http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:z04spjVjlWwJ:thegowacenter.blogspot.com/2011/03/kabupatengowa.html+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id

Sudjana, M. 1991. Hasil Dan Strategi Penelitian Jagung, Sorgum, Dan Terigu Dalam Pencapaian Dan Pelestarian Swasembada Pangan. p. 347-357. Dalam: Inovasi Teknologi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Rahmat Rukmana. 1997. Usaha Tani Jagung. Penerbit Kanisius. Jogjakarta






LAMPIRAN
Gambar 1. Poto bersama sama responden



Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

IG. mardin_duri