Berbagai hasil penelitiam menunjukan bahwa penderita anemia di Indonesia cukup tinggi. Data riset kesehatan dasar tahun 2017 menunjukan bahwa di Indonesia sekitar 19 % perempuan menderita anemia. Di kalangan remaja putri, angkahnya sedikit lebih tinggi, yaitu mencapai 25%. Bila sejak remaja anemia, maka saat hamil dan melahirkan bayinya juga akan anemia.
Apakah anemia itu ?
Anemia adalah suatu kondisi di mana terlalu sedikit sel darah merah yang beredar. Karena sel darah merah bertugas membawa oksigen ke organ-organ dan sel-sel tubuh, kekurangan sel darah merah dapat mengacam jiwa.
Besi merupakan komponen utama sel darah merah, dan kekurangan zat besi adalah penyebab utama anemia. Rendahnya tingkat zat besi dalam tubuh menyebabkan penurunan produksi sel darah merah.
Apakah penyebab anemia ?
Penyebab paling umum dari kekuranagan zat besi adalah kekuarangan darah, di antaranya di karena menstruasi. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh asupan zat besi yang tidak memadai, peningkatan pengunaan besi oleh tubuh karena pertumbuhan yang lebih cepat (seperti pada masa bayi, masa remaja dan kehamilan), penyerapan yang buruk dan lain lain.
Apa akibat anemia ?
Anemia terjadi jika jumlah sel darah merah berkurang. Dengan berkuranganya hemoglobin atau darah merah tadi, tentu kemampuan sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh berkurang. Akaibatnya, tubuh kurang mendapat pasokan oksigen, yang menyebabkan tubuh lemas dan cepat lelah
Bagaimana mengatasinya ?
Mengatasi anemia dapat di lakukan dengan meningkatkan konsumsi makanan bergizi, yaitu :
· Makan-makanan yang mengandung zat besi seperti dangin, ikan, sayur berwarna hijau tua, dan kacang-kacangan.
· Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin c seprti tomat, jeruk, nanas, karena mempermudah penyerapan zat besi dalam usus
· Minim tablet tambah darah (TTD)
· Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seprti : kecacingan, dan TBC