Pada tahun 1997 proyek penanamn kopi di
tanam di kebun masyarakat pada waktu itu dengan kondisi tempat memungkinkan. Membawa
hasil panen zaman itu masih mengunkan hewan membawa hasil dari perkebunan di zaman
itu dengan kondisi jalan tidak memungkinkan, dengan berjalannya waktu
masyarakat dengan menikmati hasil dari proyek yang di buat oleh pemerintah di
masa itu. Tanaman kopi yang di produksi memerlukan tenaga yang banyak memetik
kopi karena pada saat itu kopi masih di nyatakan masih berlimpah dengan kondisi
tidak memungkinkan, di mana tenaga kerja harus membawa hasil panen karena medan
tidak memungkinkan mengunakan hewan mengangkut hasil panen tersebut. Pada tahun
2000 ke atas maka kondisi jalan sudah memungkin di lalui oleh pengangku hasil
panen mengunakan hewan mengangkut hasil panen yang sudah di petik. Hewan yang
di gunakan di zaman dulu mengunakan kuda sebagai kendaraan atau mengangkut
hasil pertanian. 2007 ke atas masih mengunakan hewan tetapi dengan adanya
program perintah tentang kesejahteraan pertanian agar mudah maka di buatkan
jalan yaitu jalan tani agar bisa di lalui kendaraan, dengan berjalannya waktu
maka pengangkut hasil panen dari hewan tiap tahun musnah di ganti dengan
kendaraan.
Kebutuhan tahun
ketahun semakin meningkat maka masyarakat memutar otak agar bisa menghasilkan
uang yang lebih cepat dan tidak lama sedangkan kopi harus membutukan waktu yang
lama, dari itu masyarakat yang ada di desa pandung batu mulai menganti lahan
kopinya menjadi lahan menanam tanaman jangka pendek karena kenapa dengan
kondisi sekarang kopi tidak terlalu menjanjikan kenapa masyarakat setempat maka
sebagian beralih profesi lahan mereka punya tidak lahan kopi melaikan ke
tanaman jangka pandek, karena jalan tani sudah baik sudah bisa di lalui oleh
kendaraan masuk ke kawasan kebun untuk pergi bertani tidak seperti di jaman
dulu hanya berjalan kaki berkilo sampai di tujuan.
Di tahun yang sekarang akan ada perbaikan
jalan tani agar bisa di lalui kendaraan besar masuk ke dalam perkebunan Petani.
Kondisi yang sekarang banyak sekali tanaman kopi sudah di tebang di ganti
dengan tanaman jangka pendek, hanya sebagian lah yang mempertahankan tanaman
kopinya. Dengan adanya kopi yang ada di desa pandung batu Cuma di petik,
pisakan kulitnya, di cuci, di jemur, di pisakan kopi yang rusak dan di jual
dengan harga yaaa itu cukuplah harganya. Sedangkan tanaman yang lain yaitu
bawang merah dll bisa dapat untung yang banyak maka dari itu tanaman kopi tidak
di produksi oleh petani karena lambat dan harganya gitu2 aja, dengan kebutuhan Petani
semakin meningkat dan lahan yang di miliki itu terbatas jika mau produksi kopi.
SARAN
Kopi yang masih ada di desa pandung batu
harapan saya sebagai penulis, semoga pencinta kopi bisa membantu masyarakat
yang ada di desa pandung batu agar nilai harga jual kopi masyarakat desa pandung batu harganya
memuaskan. Kenapa harganya gitu2 saja karena masyarakat tidak tahu cara
mengelola kopinya sendiri dan pasarkan makanya Cuma jual seperti itu saja