Pages

Sabtu, 25 November 2017

laporan magang pemanfaatan lahan untuk di tanami tanaman cengkeh

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Cengkeh merupakan salah satu komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Sebagian besar cengkeh di Indonesia diekspor ke India dan Singapura sehingga menghasilkan pendapatan negara melalui cukainya. Simuteang (2008:4), menyatakan bahwa produksi cengkeh Indonesia selain diekspor, juga diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi cengkeh domestik khususnya pada industri rokok kretek sebanyak 85-95% dari jumlah total cengkeh nasional. Pada saat ini, yang termasuk sentra produksi cengkeh di Indonesia adalah Aceh , Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Maluku. Namun, sangat sulit untuk menentukan sentra produksi cengkeh yang produktif karena sebagian besar kondisi pertumbuhan tanamannya rusak dan produktivitasnya rendah (Kurniawan, 2010:4).
            Selawesi selatan sudah banyak yang membudiyakan tanaman cengkeh di berbagai daerah karena nilai harganya sangat menjanjikan untuk memanfaatkan lahannya yang kosong untuk di tanami cengkeh. Di berbagai lokasi yang sudah banyak membudidayakan tanaman cengkeh untuk manfaatkan lahanya untuk kominiti tanaman cengkeh yaitu di kabupaten, sinjai, bulukumba, bantaeng, enrekang, palopodll, terus yang terutama dari barru di kecamatan pujananting.

            Dari kecamatanpujanantingterutamadaridesabulobulomasyarakatnyamulaisadarbahwakomunititanamancengkehsangatmenjanjikanuntuk di budidayakan, olehsebabitumasyarakatmemanfaatkanlahannya yang kosonguntuk di jadikanuntuktanamancengkeh.
            Adapulakendalah yang terjadi di masyarakatdaridesabulobulomasihbanyakbelummengertimenfaatkanlahannyadanmembudidayakankarenaterkadanghanyamenanamsajadanbiarkanbegitusajadanhalhasilbanyaktanaman yang mati.Karenakekuranganyapengetahuantentangmembudidayakandanpemanfaatanlahan, begitulahhasilnya. Ada pemerintahdinaspertanianyang memberikanpenyuluhantentanghalitutapimasyarakattidakbisapenyerappenyampaiantersebutuntuk di lakukanpraktekan di lapangan, hanyatioritiorisajadantidakadacontohcaranyauntukdilihat




1.2Tujuan Kegiatan
       Adapun tujuan dari kegiatan MAGANG yang dilaksanakan oleh mahasiswa (i) agribisnis selama kurang lebih dua bulan sebagai berikut:
1.untuk mengetahui lahan yang pantas di tanami tanaman Cengkeh
2. untuk mengetahui cara memanfaatkanlahantanam cengkeh yang benar







II. METODE PELAKSANAAN
2.1. Waktu dan Tempat
magang ini dilaksanakan pada tanggal 9 September 2017 sampai dengan 26 Oktober 2017 yang bertepatandi Desa Bulo-Bulo Kecematan Pujananting Kabupaten Barru
2.2. Pelaksanaan Kegiatan
1.Melakukan Observasi
      Untukmelihatperkembanganpertanian yang ada di desabulobuloterutamapemanfaatanlahanuntuktanamancengkeh yang sudahmulaiterlihatdarisebagianmasyarakat yang mencobamembudidayakantanamancengkehtersebut.

2.Mengamatilahankosong di manfaatkan di tanamanitanamancengkeh
          Masyarakatmelaluisadarbahwapentingnyamengisitanamankosong yang bisa di tanamibaikcengkehdantanaman yang lainnya, makadariitulahan yang tidakadatanamanmakanyamemanfaatkanuntukmenanamkantanamantersebutdaripadabiarkanbegitusaja. Pertumbuhantanamancengkehsekitarlimatahunbisa di panenmakadariitulahankosongseharusnya di manfaatkansebagaitanamanjangkahpanjangkarenaperawatan simple dantidakmerepotkan.
3. Dokumentasi
     Dilihatdan di telititanamancengkehmulaibagustapidaritempattempattertentu yang kadartananyamemilikitanahbasahkarenakitaliatsanamasihada pula tanah yang berpasir yang tidakbisa di tanamitanamancengkehkarenacengkehituharus di rawatsejakdini agar akarnyamendapatmakanansendiri




III. DESKRISI AGROSISTEM KASUS

3.1. Gambaran Umum Lokasi
Desa Bulo-Bulo adalah salah satu desa yang dianggap minim sumberdaya. Bulo-Bulo terletak di Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan. Desa ini tertinggal disebabkan oleh tiga hal, yaitu keterisolasian penduduk, sumberdaya alam yang terbatas – terletak di daerah kemiringan dan sulit air, dan keterbatasan sumberdaya manusia.
Ketertinggalan ini menyebabkan warganya kesulitan memperoleh hak-hak dasar untuk hidup. Seperti kesempatan bersekolah dan memperoleh pelayanan kesehatan. Mereka pun masih berkutat pada pertanyaan, “Apa yang bisa dimakan esok hari”, “bagaimana memperolehnya”, “dimana dapat uang untuk tambah biaya sekolah anak”, “bagaimana membeli obat kalau sakit”.

Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang mungkin selalu muncul di benak warga Bulo-Bulo. Sebanyak 80 persen penduduk memiliki lahan di bawah satu hektar, banyak di-antaranya yang hasil panennya hanya untuk konsumsi rumah tangga (subsisten).

3.2 Potensi Sumber Daya Alam

          Luas Desa Bulo-Bulo seluruhnya 3.129 Ha,terletak di Kecematan Pujananting Kabupaten Barru.

Sebelah Utara                : Pujananting
Sebelah Selatan             : Tondongkura
Sebelah barat                 : Tabo-Tabo
Sebelah Timur                : Tondong


Orbitasi jarak untuk akses menuju desa yaitu:

Jarak ibu kota ke kecamatan        :  kira kira Jarak total: 13,69 mil (22,03 km)  
Jarak ibu kota ke kabupaten         :kira kira Jarak total: 29,70 mil (47,80 km)
Jarak ibu kota  ke provinsi          :kira kira Jarak total: 39,67 mil (63,85 km) lewat pangkep
          Pada umumnya Desa Bulo-Bulo sangat cocok untuk lahan pertanian,peternakan dan perkebunan

3.3 Potensi Sumber Daya Manusia
1.      Jumlah penduduk
Desa Bulo-Bulo terbagi atas tujuh Dusun diantaranya Dusun Lappatemmu, Dusun Passengareng, Dusun Rumpiae, Dusun Maroangin, Dusun Labaka, Dusun palampang, Dusun Panggalungan, dengan jumlah penduduk dala rincian sebagai berikut

Tabel 1. Jumlah Penduduk Desa Bulo-Bulo Kecematan Pujananting Kabupaten Barru

NO
Penduduk
Jumlah
1
Laki-laki
1102 Orang
2
Perempuan
1086 Orang
Jumlah
2188 orang






2.      Mata Pencaharian
       Aadapun mata pencaharian penduduk di Desa Bulo-Bulo yaitu secara turun temurun sebagian besar adalah pertanian dan klasifikasinya sebagai berikut:
Tabel 2 Jumlah Mata pencaharian Penduduk Desa Bulo-Bulo kecamatan pujananting kabupaten barru.
No
JENIS PEKERJAAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1
Petani
584 Orang
15 Orang
2
Pengawai Negeri Sipil
8 orang
1 orang
3
Peternak
25 orang
-
4
TNI
2 orang
-
5
POLRI
1 orang
-
6
Pengusaha kecil dan menegah
584 Orang
-
7
Dukun Kampung Terlatih
1 orang
-
8
Karyawan Perusahaan Swasta
1 orang
-

Jumlah Total Penduduk

2188 orang
















3.      Struktur Pemerintahan
     Lingkungan Desa Bulo-Bulo Kecematan Pujananting Kabupaten Barru terbagi 7 yaitu:
4.      Kelembangaan Masyarakat
Tabel 3. Kelembangaan masyarakat Desa Bulo-Bulo Kecematan Pujananting Kabupaten Barru
LEMBAGA MASYARAKAT
JUMLAH
1.      Kelompok Tani
2.      Pkk
3.      Karang taruna
4.      P3MS
5.      Majelis ta’lim
6.      Penyuluhan Pertanian
7
1
1
1
1
1
Total
12

3.4 Pola Penggunaan Lahan
            merupakan aktivitas manusia  dan dalam kaitannyadengan lahan, yang biasanya tidak secara langsung tampak dari citra. Penggunaan lahan telah dikaji dari beberapa sudut pandang yang berlainan, sehingga tidak ada satu defenisi yang benar-benar tepat di dalam keseluruhan konteks yang berbeda. Hal ini mungkin, misalnya melihat penggunaan lahan dari sudut pandang kemampuan lahan dengan jalan mengevaluasi lahan dalam hubungannya dengan bermacam-macam karakteristik alami yang disebutkan Penggunaan Lahan diatas. Penggunaan lahan berkaitan dengan kegiatan manusia pada bidang lahan tertentu, misalnya permukiman, perkotaan dan persawahan. Penggunaan lahan juga merupakan pemanfaatan lahan dan lingkungan alam untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam penyelenggaraan kehidupannya. Pengertian penggunaan lahan biasanya digunakan untuk mengacu pemanfaatan masa kini (present or current land use). Oleh karena aktivitas manusia di bumi bersifat dinamis, maka perhatian sering ditujukan pada perubahan penggunaan lahan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
            Petani belum menyadari sepenuhnya bahwa ada pemanfaatan lahan pekarangan mampu meningkatkan pendapatan dan tentunya mampu memenuhi kebutuhan terhadap masyaraka,terutama komoditas holtikultura seperti sayuran dan tanaman hias
            Pola penggunaan lahan yang di lakukan di Desa Bulo-Bulo yaitu dengan menggunakan lahan perkebunan yaitu pada tanaman cengkeh,kopi,dan merica yang di lakukan panen 1 kali dalam setahun, selain bertanam cengkeh,kopi,dan merica juga melalukan budidaya padi yang terkadang hanya dilakukan sekali dalam setahun akibat faktor air sehingga penggunaan lahan yang tidak maksimal





IV. PROBLEMATISASI
4.1 Identifikasi Masalah
            Menurut Suryabrata (1994 : 60) masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is) (Suryabrata, 1994: 60). Penelitian dimaksudkan untuk menutup kesenjangan (what can be).
            Problementasi masalah di maksudkan sebagai upaya untuk mencari dan menemukan berbagai permasalahan yangmenghambat kegiatan yang di jalani selama ini. Tujuan pelaksanaan problementasi adalah untuk memudahkan seseorang dalam mengidentifikasi dan mengantisifasinya dengan tindakan pemecahan dan penanggulangan  dari persoalan yang dihadapi tersebut
            Masalah yang ditimbulkan di Desa Bulo-Bulo dalam evaluasi pemanfaatan lahan untuk tanaman cengkeh yaitu
1.Kurangnya pengetahuan petani memanfaatkan lahan untuk di tanami cengkeh
2.Penyuluhan pertanian kurang
3.Kurangnya penyuluhan yang diberikan kepada petani
4. kurangnya  petani tahu tentang cara pembibitan dan perawatan






Tabel 4. Kesenjangan Yang Berhubungan  Dengan Masalah, Fakta Dan Harapan Di Desa Bulo-Bulo Kecematan Pujananting Kabupaten Barru
NO
Fakta
Masalah
Harapan
1
Kurangnya pengetahuan petani dalam pemanfaatan lahan untuk tanaman cengkeh
Kurangpetanicaramengelolatanahnyalebihbaik
Pihakpenyuluhmengajarilangsungcarapengolahan yang baik
2
Petanihanyamenanamlangsungtanamcengkeh
Kurangnyapetanicaramerawat yang benar
Di harappihakdaripenyuluhanmengajaricaramerawatbibitcengkehpadasaatmenanamanpertama
3
Kurangnya penyuluhan yang  turunlangsungmemberikanpengarahan
Kuranng peran penyuluhan pertanian terutama tanaman perkebunan
Meningkatnya peran penyuluh dalam memberikan penyuluhan kepada peatani  untuk pemahaman cara mengolah tanah yang baik

4.2 Struktur Masalah
            Struktur masalah adalah suatu diagram yang menggambarkan struktur masalah dengan komponen-komponennya dari masalah-masalah yang telah dipilah-pilah sehingga berbentuk hubungan antara masalah dengan masalah lainnya. Pada diagram pohon persoalan ini, sejumlah persoalan diuraikan menjadi masalah yang lebih kompleks dan kemudian melahirkan masalah yang pikik.Timbul masalah yang dikarenakan bahwa kurangnya perhatian yang di dapat masyarakat didalam pengembangan bakat bertanidengan baik,oleh karena itu salah satu faktor utama dalam miningkatkan produksi pertanian terutama tanaman cengkeh maka masalah yang pertama di hapuskan adalah masalah yang dimna di anggap masyarakat kurang pengetahuan tentang  pemanfaatan lahan tanaman cengkeh
            Hubungan sebab akibat dari masalah yang timbul dapat di jelaskan sebagai berikut:kurangnya peranan penyuluh dalam melalukan sosialisasi dan pengarahan kepada masyarakat
            Untuk lebih jelasnya mengetahui strukturisasi masalah yang dapat pada Desa Bulo-Bulo Kecematan Pujananting Kabupaten Barru dapat dilihat pada Gambar 1:

Kurangnya pengetahuan petani mengevaluasikan pemanfaatan lahan tanaman cengkeh


Kurang pemerintah dalam memberikan pengarahan kepada petani 

Kurangnya penyuluhan memberikan pengarahan kepada petani
 


                                                     
                                                                                                                  

Petani dapat memahami cara  pemanfaatan lahan untuk tanaman cengkeh

Meningkatnyaperan penyuluh dalam mempraktekan langsung

Perhatian pemerintah setempat di tingkatkan lagi

 











V. ANALISIS SASARAN DAN TINDAKAN
5.1 Analisis Sasaran
Peranan penyuluh perlu di tingkat untuk memberikan penyuluh terhadap petani/masyarakat desa setempat pentingnya evaluasi pemanfaatan lahan untuk tanaman cengkeh agar pihak masyarakat tidak membiarkan begitu saja lahanya selainkan di manfaatkan
5.2 Analisis Tindakan
       Tindakan merupakan hasil darianalisis yang telah dilakukan pada bab-bab (bagian) sebelumnya. Uraian ini menjelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan tindakan dalam upaya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
       Setelah melakukan proses survei,maka tindakan yang dilakukan utuk mencapai sasaran agara dapat mencapai tujuan dapat di jelaskan pada uraian dibawah ini
       Untuk menambah pengetahuan para petani/masyarakat setempat perlu mengidentifikasi jenis informasi yang baik terhadap petani dalam meningkatkan pengetahuan dengan melakukan wawancara,memberikan penyuluhan setiap petani,sehingga instansi dapat mengetahui jenis informasi yang tepat terhadap petani.Dari hasil diketahui bahwa informasi yang tepat yaitu dengan menggunakan teknik audio visual dan penyuluhan oleh penyuluh pertanian dalam peningkatan pengetahuan petani,untuk lebih jelasnya mengenai struktur tindakan dapat dilihat pada gambar 2 sebagai berikut:





Gambar 2.Struktur Tindakan Pada Desa Bulo-Bulo Kecematan Pujananting Kabupaten Barru

Meningkatkan pendapatan petani

Produksi tanaman cengkeh meningkat
 






Perawatan atau pemeliharaan yang lebih

Peran penyuluh lebih intensif dalam memberikan  penyuluhan

Pemanfaatan lahan perkebunan secara optimal

Meningkatkan mutu tanaman cengkeh




Dukungan sumberdaya manusia

Perhatian instansi pemerintah meningkat
 












VI. EPILOG
6.1 Kesimpulan
       Berdasarkan hasil pelaksanaan MAGANG mengenai  pemanfaatan lahan untuk tanaman cengkeh dapat di simpulkan sebagai berikut:
 pemanfaatan lahan untuk tanaman cengkeh harus di tingkatkan agar pendapatan bisa meningkat. Agar lahan yang di biarkan begitu saja akan manfaatkan yaitu di tanami tanaman cengkeh. Tanaman cengkeh itu memilki harga yang sangat menjanjikan dengan pemanfaatan lahan untuk tanaman cengkeh harus di tingkatkan untuk meningkat produksi pendapatan. Lahan yang tidak terpakai di biarkan begitu saja maka lahannya di manfaatkan di tanami tanaman cengkeh,










Sitorus, Santun. 1985. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Bandung: Tarsito.
Arsyad, Sitanala. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : IPB.
Kurniawan, R. 2010. Cengkeh. Sulawesi Selatan: Bidang Pasca Panen dan Sistem Informasi Perkebunan















mau minta filenya 
download

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

IG. mardin_duri