Pages

Selasa, 10 April 2018

pengertian PERUBAHAAN SOCIAL DAN KOMUNITAS LOCAL terus pengertian para ahli



BAB 1
KONSEP PERUBAHAAN SOCIAL
A. reverensi perubahaan social
            perubahaan social secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.Teori dan Pengertian Perubahan Sosial
Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu perbanding­an dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian kita bandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat,pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-peru­bahan.
Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu masyarakat yang meng­alami perubahan yang lebih cepat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menonjol atau tidak menampakkan adanya suatu perubahan. Juga terdapat adanya perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh luas maupun terbatas. Di samping itu ada juga perubahan-perubahan yang prosesnya lambat, dan perubahan yang berlangsung dengan cepat.

Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli - Definisi dan pengertian mengenai perubahan sosial banyak dikemukakan oleh para ahli. Pengertian perubahan sosial menurut para ahli adalah sebagai berikut.
Ø  Gllin: Pengertian perubahan sosial menurut Gillin adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubhan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun dengan difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. 
Ø  Mac Iver: Menurut Mac Iver, pengertian perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium) hubungan sosial.  
Ø  Emile Durkheim: Pengertian perubahan sosial menurut Emile Durkheim bahwa perubahan sosial dapat terjadi sebagai hasil faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyaakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik. 
Ø  William F. Ogburn: Pengertian perubahan sosial menurut William F. Ogburn bahwa arti perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.  
Ø  Raja: Menurut Raja, pengertian perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakat di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi suatu sistem sosial. 
Ø  Kingsley Davis: Pengertian perubahan sosial menurut Kingsley Darvis adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. 
Ø  Selo Soemardjan: Pengertian perubahan sosial meurut Selo Soemardjan adalah segala perubahan pada berbagai lembaga masyarakat dalam suatu lingkungan masyarakat yang memengaruhi sistem sosial, termasuk di dalamnya nilai sosial, sikap, pola perilaku antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. 
Ø  Samuel Koenig: Pengertian perubahan sosial menurut Samuel Koenig adalah modifikasi dari pola kehidupan masyarakat. 
Ø  Karl Marx: Pengertian perubahan sosial menurut Karl Marx adalah perubahan-perubahan yang terjadi karena perkemangan teknologi atua kekuatan produktif dan hubungan antara kelas-kelas sosial yang berubah. 
B. Tiori-Tiori Perubahan Sosial
            Teori-Teori Perubahan Sosial - Perubahan dapat terjadi karena terdapat modifikasi terhadap beberapa pola kehidupan dari berbafgai kondisi. Kondisi penyebab terjadi perubahan sosial dapat diketahui dengan teori-teori terjadi perubahan sosial. Teori-teori perubahan sosial adalah sebagai berikut...
1. Teori Evolusi (Evolutionary Theory), 
Teori evolusi menjelaskan perubahan sosial memiliki arah tetap dan dialami setiap masyarakat. Arah tetap yang dimaksud adalah perubahan sosial akan terjadi bertahap, mulai dari awal hingga akhir. Saat telah tercapainya perubahan terakhir maka tidak terjadi perubahan lagi. 

Teori Evolusi pada dasarnya berpijak dari teori Evolusi Darwin dan dipengaruhi dari pemikiran Herbert Spencer. Sedangkan dalam teori evolusi dalam perubahan sosial terdapat dua tokoh yang paling berpengaruh yaitu Emile Drkheim, dan Ferdinand Tonnies. 

Menurut Emile Durkheim,  adanya perubahan karena suatu evolusi mempengaruhi perorganisasian masyarakat, terutama dalam menjalin hubungan kerja. Sedangkan menurut Ferdinan Tonnies, bahwa masyarakat berubah dari yang sebelum masyarakat sederhana yang mempunyai hubunga erat dan komperatif menjadi masyarakat besar yang menjalin hubungan secara terspesialisasi dan impersonal. 

Kelemahan teori ini , tidak bisa menjelaskan pertanyaan "Mengapa Masyarakat Berubah" ?. , dimana teori ini hanya menjelaskan perubahan yang terjadi. 

2. Teori Konflik (Conflict Theory) 
Teori Konflik menjelaskan bahwa perubahan sosial dapat berbentuk konflik. Konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompok penguasa dengan kelompok yang masyarakat tertindas sehingga melahirkan perubahan sosial yang mengubah sistem sosial tersebut.

            Dalam Teori Konflik, tokoh yang berpengaruh adalah Karl Marx dan Ralf Dahrendort. Menurut Karl Marx, konflik sosial merupakan sumber yang paling penting dan paling berpengaruh terhadap semua perubahan sosial terjadi. Menurut Ralf Dahrendorf, setiap perubahan sosial merupakan hasil konflik dalam kelas masyarakat.
3. Teori Fungsionalis
Dalam Teori Fungsionalis menjelaskan perubahan sosial merupakan suatu yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan. Oleh karena itu perubahan sosial bisa saja mengacaukan suatu keseimbangan dalam masyarakat. jadi teori fungsional hanya menerima perubahan yang menguntungkan/bermanfaat untuk masyarakat, sedangkan bagi perubahan yang tidak bermanfaat tidak akan digunakan atau dibuang.
Dalam Teori Fungsionals, tokoh yang berpengaruh adalah William Ogburn. Menurutnya, biarpun unsur-unsur masyarakat saling berkaitan satu sama lain, namun kecepatan dalam perubahan setiap unsur tidaklah sama. Ada unsur yang berubah dengna cepat, ada juga yang perubahannya lambat.
4. Teori Siklis/Siklus
Dalam teori siklus, perubahan sosial terjadi secara betahap dengan perubahan yang tidak akan berhenti walau pada tahapan terakhir yang sempurna, tetapi perubahan tersebut akan kembali keawal untuk peralihan ke tahap selanjutnya. Sehingga tergambar sebuah siklus.

            Dalam teori siklus, tokoh yang berpengaruh adalah Oswald Spenger dan Arnold Toynbee. Menurut pendapat Oswald bahwa setiap masyarakat berkembang dengan 4 tahap, contohnya adalah pertumbuhan manusia dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa ke masa tua. Sedangkan menurut pendapat Arnold Toynbee, perubahan sosial baik itu kemajuan ataupun kemunduran dapat dijelaskan dalam konsep-konsep kemasyarakatan yang berhubungan satu dengan yang lainnya, yaitu tantangan dan tanggapan.

C. Factor Pendorong Dan Penghambat Perubahaan Social
a)      Factor factor pendorong perubahaan social
Diantara berbagai faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial:
1. Kontak dengan kebudayaan lain.
Masyarakat yang sering melakukan kontak dengan kebudayaan lain akan mengalami perubahan yang cepat. Kontak dengan kebudayaan lain ini berhubungan dengan difusi, yaitu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu ke individu lain atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
Kontak dengan budaya lain juga terdapat dalam akulturasi. Akulturasi memiliki ciri yang sama dengan difusi, tetapi membutuhkan kontak langsung dan berkesinambungan. Contoh: akulturasi budaya Cina, Arab, dan lokal yang terwujud dalam pakaian adat pengantin Betawi.
2. Sistem pendidikan formal yang maju
Pada jaman modern sekolah semakin memegang peran penting dalam melakukan perubahan-perubahan pada para murid yang juga merupakan anggota masyarakat secara keseluruhan. Melalui pendidikan, seseorang diajarkan berbagai kemampuan dan nilai-nilai yang berguna bagi manusia, terutama untuk membuka pikirannya terhadap hal-hal baru.
3. Toleransi
 Perubahan sosial budaya yang cepat akan terjadi pada masyarakat yang sangat toleran terhadap perbuatan atau masyarakat yang berperilaku menyimpang, baik yang positif maupun negatif, dengan catatan bukan merupakan pelanggaran hukum. Masyarakat yang memiliki toleransi cenderung lebih mudah menerima hal-hal yang baru.
4. Sistem stratifikasi terbuka
 Sistem pelapisan sosial terbuka pada masyarakat akan memberikan peluang sebesar-besarnya kepada individu untuk naik ke kelas sosial yang lebih tinggi melalui berbagai usaha yang diperbolehkan oleh kebudayaannya.
5. Penduduk yang heterogen
Pada masyarakat yang heterogen atau masyarakat yang berbasis latar belakang kebudayaan, ras, dan ideologi yang beragam akan mudah mengalami pertentangan-pertentangan yang mengundang perubahan. Keadaan ini akan mendorong terjadinya perubahan dalam masyarakat.
6. Ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan
Ketidakpuasan ini, baik dalam sistem kemasyarakatan, ekonomi, politik, dan keamanan, akan mendorong masyarakat melakukan perubahan sistem yang ada dengan cara menciptakan sistem baru agar sesuai dengan kebutuhan-kebutuhannya.
7. Orientasi ke masa depan
Umumnya masyarakat beranggapan bahwa masa yang akan datang berbeda dengan masa sekarang, sehingga mereka berusaha menyesuaikan diri, baik yang sesuai dengan keinginannya, maupun keadaan yang buruk sekalipun. Untuk itu, perubahan-perubahan harus dilakukan agar dapat menerima masa depan.

8. Pandangan bahwa manusia harus senantiasa berusaha untuk memperbaiki hidupnya
Terdapat suatu ajaran atau keyakinan di masyarakat yang menyebutkan bahwa yang dapat mengubah atau memperbaiki keadaan nasib manusia adalah manusia itu sendiri, dengan bimbingan Tuhan. Jika seseorang ingin berubah niscaya ia harus berusaha. Usaha ini ke arah penemuan-penemuan baru dalam bentuk cara-cara hidup atau pun pola interaksi di masyarakat.
b)      Faktor-faktor Penghambat Perubahan Sosial
1. Kurang berhubungan dengan masyarakat lain 
Masyarakat yang kurang memiliki hubungan dengan masyarakat lain umumnya adalah masyarakat terasing atau terpencil. Dengan keadaan seperti ini, mereka tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain.
      2.  Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
Keterlambatan perkembangan ilmu pengetahuan di suatu kelompok masyarakat dapat disebabkan karena masyarakat tersebut berada di wilayah yang terasing, sengaja mengasingkan diri atau lama dikuasai (dijajah) oleh bangsa lain sehingga mendapat pembatasan-pembatasan dalam segala bidang.
      3. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
Suatu sikap yang mengagung-agungkan tradisi lama serta anggapan bahwa tradisi tidak dapat diubah akan sangat menghambat jalannya proses perubahan, keadaan tersebut akan menjadi lebih parah apabila masyarakat yang bersangkutan dikuasai oleh golongan konservatif.

4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat
Kelompok-kelompok yang mendapatkan keuntungan atas kedudukannya dalam masyarakat akan cenderung mempertahankan keadaan dan kedudukannya. Mereka akan terus memelihara kondisi yang sudah ada dan enggan melakukan perubahan.
     5. Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi sosial yang telah ada
Integrasi sosial mempunyai derajat yang berbeda. Unsur-unsur luar dikhawatirkan akan menggoyahkan integrasi sosial dan menyebabkan perubahan-perubahan pada aspek tertentu dalam masyarakat. Kehawatiran ini menyebabkan perubahan urung dilakukan.
6. Prasangka pada hal-hal baru atau asing (sikap tertutup)
Prasangka seperti ini umumnya terdapat pada masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa-bangsa asing, mereka menjadi sangat curiga terhadap hal-hal yang datang dari luar sebab memiliki pengalaman pahit sebagai bangsa yang pernah dijajah, umumnya unsur-unsur baru yang masuk berasal dari dunia barat.
7. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
Di dalam masyarakat menganggap pandangan hidup atau keyakinan yang telah menjadi ideologi dan dasar integrasi mereka dalam waktu lama dapat terancam oleh setiap usaha perubahan unsur-unsur kebudayaan.
8. Adat istiadat (kebiasaan)
Adat istiadat atau kebiasaan merupakan pola perilaku anggota masyarakat dalam memenuhi semua kebutuhan pokoknya. Jika kemudian pola-pola perilaku tidak lagi efektif memenuhi kebutuhan pokok, maka akan muncul krisis adat atau kebiasaan, yang mencakup bidang kepercayaan, sistem pencaharian, pembuatan rumah dan cara 

D. Bentuk-Bentuk Perubahan Social
            Dengan akal budi yang dimilikinya, manusia terus melakukan inovasi dan menciptakan berbagai hal baru untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas. Oleh karena itu, perubahan sosial merupakan sebuah proses yang tidak bisa dilepaskan dari setiap kehidupan manusia. Cepat atau lambat, perubahan yang berkesinambungan pasti akan mereka alami sebagai konsekuensi dari interaksi yang dilakukannya dengan manusia lain. Adapun perubahan sosial yang terjadi antar satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya bisa saling berbeda, tergantung ada tidaknya faktor pendorong, hambatan, serta dinamika yang terjadi di dalam sebuah masyarakat. Karena hal ini, kita bisa menemukan adanya bentuk bentuk perubahan sosial yang ada di masyarakat.

1. Perubahan Lambat (Evolusi)

Perubahan lambat atau evolusi adalah bentuk perubahan sosial yang memerlukan waktu cukup lama karena berupa rentetan dari perubahan-perubahan kecil yang berkesinambungan. Bentuk perubahan sosial ini biasanya terjadi dengan sendirinya, tanpa rencana, alasan, maupun kehendak. Ia terjadi sebagai implikasi dari usaha manusia untuk menyesuaikan dirinya dengan perkembangan zaman, kebutuhan, keadaan, atau kondisi baru dari lingkungan di sekitarnya.
Contoh perubahan lambat misalnya terjadi pada kehidupan masyarakat suku Anak Dalam di Jambi. Mereka melakukan perubahan secara lambat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam cara bertahan hidup, membuat tempat tinggal, dan cara berpakaian. Hingga kini, sebagian besar dari mereka bahkan masih menjalankan aktivitas berburu dan meramu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Perubahan Cepat (Revolusi)
Perubahan cepat atau revolusi adalah bentuk perubahan sosial yang terjadi dalam waktu singkat dan berupa perubahan besar yang berdiri secara tunggal. Revolusi umumnya menimbulkan adanya konflik sosial karena sebagian masyarakat tidak menerima beberapa aspek pada perubahan-perubahan yang ada. Contoh dari bentuk bentuk perubahan sosial ini pernah terjadi dalam fenomena revolusi industri di Eropa pada abad pertengahan, revolusi kemerdekaan Indonesia, dan peristiwa reformasi.
3. Perubahan Kecil
Perubahan kecil adalah bentuk perubahan sosial yang tidak membawa dampak yang langsung dan berarti bagi masyarakat. Kendati begitu, perubahan kecil biasanya terjadi secara berkesinambungan dan cepat. Contoh bentuk bentuk perubahan sosial ini misalnya perubahan gaya rambut terbatu, model pakaian, desain rumah, dan struktur kehidupan kecil lainnya.

4. Perubahan Besar
Perubahan besar adalah bentuk perubahan sosial yang membawa dampak langsung dan berarti bagi masyarakat karena menyentuh berbagai aspek kehidupan seperti sistem kerja, hubungan sosial, stratifikasi masyarakat, atau sistem kerja. Contoh perubahan besar misalnya terjadi pada fenomena industrilisasi yang dialami setiap negara.
5. Perubahan yang Dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki adalah bentuk perubahan yang sudah diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak yang ingin mengadakan perubahan dalam suatu kelompok masyarakat. Pihak yang ingin mengadakan perubahan ini sering disebut dengan istilah Agent of Change atau agen perubahan.
Agen perubahan adalah seseorang atau sekelompok orang yang didaulat dan mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk berdiri sebagai pemimpin dalam perubahan struktur sosial kemasyarakatan yang diharapkan. Adapun untuk melakukan proses perubahan sosial, agen perubahan akan melakukan sistem yang teratur dengan perencanaan sosial (sosial planning) yang terstruktur.

6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Perubahan yang tidak dikehendaki adalah bentuk perubahan sosial yang terjadi diluar jangkauan pengawasan dan keinginan masyarakat. Bentuk perubahan semacam ini biasanya dapat menimbulkan beragam akibat sosial berupa konflik atau segregasi sosial. Contoh perubahan ini misalnya terjadi pada kegiatan penggusuran yang diterapkan oleh pemerintah di sebuah kawasan pemukiman kumuh.



7. Perubahan Struktural
Perubahan struktural adalah bentuk perubahan yang sangat mendasar dan menyebabkan terjadinya reorganisasi struktur sosial masyarakat. Contoh perubahan struktural misalnya terjadi pada perubahan sistem kekuasaan dari pemerintah kolonial ke pemerintahan nasional atau perubahan yang terjadi pada sistem pemerintahan parlementer ke sistem pemerintahan presidensil.

8. Perubahan Proses
Perubahan proses adalah bentuk perubahan yang sifatnya tidak mendasar karena hanya berupa penyempurnaan dari perubahan yang sebelumnya telah terjadi. Contohnya bentuk perubahan sosial ini adalah adanya amandemen terhadap UUD 1945 yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebanyak 4 kali hingga saat ini.

E. Dampak Perubahaan Sosial
            Ada 2 dampak yang dapat muncul akibat adanya perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat. Kedua dampak tersebut yaitu dampak positif yang berupa manfaat serta dampak negatif yang menimbulkan kerugian.
1. Dampak Positif Perubahan Sosial
Dampak positif yang muncul dari adanya perubahan sosial memberikan banyak manfaat dan keuntungan bagi kemajuan pembangunan kehidupan masyarakat. Dampak perubahan sosial yang bersifat positif meliputi perkembangan ilmu pengetahuan, penambahan lapangan pekerjaan, terciptanya tenaga kerja profesional, terbentuknya nilai dan norma baru, serta efektivitas dan efisiensi kerja yang meningkat.
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Perubahan sosial mendorong inovasi yang mendorong kemajuan di berbagai bidang dan aspek kehidupan manusia. Salah satunya adalah kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya perkembangan iptek akan mampu mengubah nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru menuju perubahan sosial ke arah modernisasi.
b. Tercipta lapangan kerja baru
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai dampak perubahan sosial akan mendorong terjadinya industrialisasi dan berkembangnya perusahaan multinasional di suatu wilayah. Dengan adanya hal ini, maka pengembangan industri kecil dan perusahaan-perusahaan baru akan membuka lapangan kerja baru yang mampu menyerap tenaga kerja secara optimal.
c. Tercipta tenaga kerja professional
Industrialisasi akan menciptakan usaha-usaha baru yang saling saling berkompetisi memenangkan persaingan. Kompetisi ini pada akhirnya akan mendorong terciptanya tenaga kerja yang terampil, berkeahlian, memiliki kecakapan, dan tingkat profesionalitas yang tinggi. Dengan demikian, tingkat pendidikan pada suatu kelompok masyarakat akan dituntut agar menjadi lebih baik.
d. Nilai dan norma baru terbentuk
Perubahan sosial akan membentuk nilai dan norma baru menggantikan aturan norma dan nilai-nilai lama. Nilai dan norma baru inilah yang mendorong terciptanya masyarakat madani yang sejahtera dan berkepribadian.

e. Efektivitas dan efisiensi kerja meningkat
Dampak perubahan sosial juga akan dirasakan dalam tingkat efektivitas dan efisiensi kerja. penggunaan mesin dan alat-alat produksi yang bisa menghasilkan produk secara lebih cepat, banyak, dan tepat akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja tersebut.


2. Dampak Negatif Perubahan Sosial

Selain memberikan manfaat dan dampak positif, perubahan sosial juga bisa menimbulkan beberapa dampak negatif yang merugikan bagi kondisi sosial masyarakat. Dampak perubahan sosial tersebut meliputi terjadinya disintegrasi sosial, pergolakan daerah, kenakalan remaja, kerusakan lingkungan hidup, eksistensi adat istiadat yang terganggu, lembaga sosial yang tidak berfungsi, serta munculnya paham keduniawian.
a. Terjadi disintegrasi social
Terjadi disintegrasi sosial tidak terlepas dari adanya perubahan besar dalam kehidupan sosial masyarakat. Perbedaan kepentingan, tujuan, serta kesenjangan sosial yang tercipta akan mendorong munculnya perpecahan dan konflik sosial dalam masyarakat.
b. Terjadi pergolakan daerah
Dampak negatif perubahan sosial juga dapat dirasakan oleh masyarakat daerah. Pergolakan masyarakat daerah tidak bisa dilepaskan dari adanya kesenjangan ekonomi, perubahan tatanan hidup, pengabaian nilai dan norma lama, atau karena adanya perbedaan suku, agama, ras, dan golongan.
c. Kenakalan remaja
kenakalan remaja akan muncul sebagai akibat dari adanya pengaruh perubahan sosial. Tidak diakuinya nilai dan norma lama oleh sebagai demografi usia masyarakat akan membuat adopsi budaya luar dengan mengabaikan budaya sendiri menjadi tidak terelakan.
d. Terjadi kerusakan lingkungan
Industrialisasi dan persaingan yang tercipta daripadanya akan mendorong manusia untuk melakukan ekspolrasi dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada. Pada akhirnya, karena hal ini kerusakan lingkungan menjadi dampak perubahan sosial yang pasti akan terjadi.

e. Eksistensi adat istiadat berkurang
nilai dan norma baru yang terbentuk di masyarakat akan mengurangi eksistensi nilai dan norma adat istiadat yang lebih dulu ada. Nilai dan norma adat akan semakin ditinggalkan karena dianggap tidak lagi sesuai dengan tuntutan zaman. Kebudayaan lama pun kemudian perlahan hilang karena hal ini.
f. Lembaga sosial tidak berfungsi secara optimal
Perubahan sosial mendorong terjadinya segregasi struktur sosial kemasyarakatan. Hal ini kerap kali menimbulkan penyalahgunaan kedudukan dan wewenang dari lembaga sosial yang ada.
g. Muncul paham duniawi
perubahan sosial akan mendorong munculnya paham-paham baru yang bersifat keduniawian. Paham-paham seperti konsumerisme, sekularisme, dan hedonisme akan tumbuh, terlebih bila masyarakat tidak memiliki tingkat kesadaran tinggi untuk menjaga kearifan lokal daerahnya.







DAFTAR PUSTAKA
http://belajarpsikologi.com/pengertian-perubahan-sosial/ di akses pada hari kamis 29/03 2018
http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-perubahan-sosial-teori-bentuk-dampak.html di akses pada hari kamis 29/03 2018
http://www.perpusku.com/2016/05/faktor-faktor-pendorong-dan-penghambat-perubahan-sosial.html di akses pada hari kamis 29/03 2018
http://www.ipsmudah.com/2017/03/bentuk-bentuk-perubahan-sosial.html di akses pada hari kamis 29/03 2018
http://www.ipsmudah.com/2017/03/dampak-perubahan-sosial-positif-negatif.html di akses pada hari kamis 29/03 2018


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

IG. mardin_duri